Find Us On Social Media :

Nani 'Sate Sianida' Terancam Hukuman Mati, Jessica 'Kopi Sianida' Malah Pernah Bongkar Tawaran agar Lolos dari Hukuman Berat, Asal Sudi Lakukan Tuntutan dari Direkrut Pimpinan Umum Ini

By Mentari DP, Rabu, 5 Mei 2021 | 11:30 WIB

Nani Apriliani 'Sate Sianida' dan Jessica Kumala Wongso 'Kopi Sianida'.

Intisari-Online.com - Kasus sate sianida menjadi perbincangan hangat di Indonesia dalam beberapa terakhir ini.

Ini karena anak seorang tukang ojek meninggal dunia setelah memakan sate yang beracun itu.

Setelah diusut polisi, ternyata pelaku berhasil ditangkap.

Baca Juga: Pemimpin KKB Egianus Kogoya Dijamin Langsung Tamat Jika Bertemu, Inilah Pasukan Rahasia yang Dibentuk Luhut dan Prabowo, Bekerja Hanya dalam Hitungan Menit!

Dilansir dari kompas.tv pada Rabu (5/5/2021), pelaku bernama Nani Apriliani dan dia telah merencanakan untuk mengirim sate beracun sianida itu kepada target berinisial T.

Lalu peaku mengirimkan sate itu melalui ojek.

Namun karena keluarga T tidak mengenal pengirim paket sate itu, maka paket itu ditolak.

Karena ditolak, maka tukang ojek itu membawanya pulang dan memberikannya kepada anaknya.

Dia tidak pernah tahu bahwa sate itu mengandung sianida dan membuat anaknya meninggal dunia.

Walau salah sasaran, pelaku yang ditangkap di rumahnya di Kabupaten Bantul pada Jumat, 30 April 2021 tetap mendapat hukuman berat.

Baca Juga: Tsunami Covid-19 di India Bikin Kalang Kabut Seluruh Dunia, Bahkan Virus Mematikan Ini Sudah Masuk ke Tempat Paling Tinggi di Muka Bumi, 'Suara Orang Batuk di Mana-mana'

Menurut polisi, Nani terancam hukuman mati atau paling lama penjara 20 tahun.

Motif aksi tega Nani itu sendiri karena sakit hati. Di mana target tidak menikahinya. Tapi justru menikahi wanita lain.

 

 

 

Kasus sate sianida seolah mengingatkan kita pada kasus tahun 2016 lalu ketika Wayan Mirna Salihin tewas setelah meminum kopi yang diberi sianida.

Pelakunya sendiri ialah Jessica Kumala Wongso, teman Mirna sendiri.

Meski sudah mendapat hukuman 20 tahun penjara oleh hakim setelah 32 kali sidang.

Walau begitu, Jessica Kumala Wongso sempat mengatakan pembelaan dirinya pada 13 September 2016 di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat.

Di mana Jessica terus mengatakan bahwa dia yang meracuni Mirna dengan sianida. 

"Bagaimanapun juga, saya tidak membunuh Mirna, jadi seharusnya tidak ada alasan untuk memperlakukan saya seperti sampah," ujar Jessica dalam nota pembelaannya, seperti dilansir Tribunnews.com.

Dalam pembelaan dirinya, Jessica mengatakan tidak ada alasan mengapa dia harus membunuh Mirna yang merupakan temannya yang baik.

Walau begitu, seluruh orang di Indonesia malah tetap menuduhnya.

 

"Semua hal yang saya lakukan dan tidak saya lakukan dibesar-besarkan, seluruh rakyat Indonesia menghakimi saya."

Akibatnya keluarga Jessica jadi terpojok dan sangat menderita.

Baca Juga: Indonesia Kecolongan Lagi! Kapal Asal India Ketahuan Bersandar di Riau, Kapten dan Seluruh ABK-nya Positf Covid-19, Langsung Bikin Satgas Riau Lakukan Hal Ini

Jessica mengaku polisi tanpa seragam dan identitas mulai berdatangan ke rumah. Bahkan keluarga sekitar terganggu.

"Wartawan mulai datang ke rumah dan akhirnya saya tampil di media dan dicemooh."

"Untuk keluar membeli makan saja sulit. Mulai hari penangkapan, tekanan dari polisi semakin terlihat."

Lalu Jessica menambahkan bahwa polisi terus menerus menyuruhnya untuk mengaku dengan rekaman CCTV sebagai senjata.

Bahkan suatu ketika, direktur pimpinan umum yang menjabat saat itu datang ke selnya dan mengajak ke satu ruangan.

"Dengan disaksikan penjaga dari luar ruangan dia mulai berbicara dengan bahasa Inggris bahwa dia merendahkan harga dirinya untuk datang ke tahanan."

"Lalu dia meminta saya mengakui tuduhan yang diberikan kepada saya dengan dalih kalau sudah memeriksa rekaman CCTV."

"Pada intinya dia mau mengatakan kalau saya mau mengakui maka saya akan divonis tujuh tahun bukan hukuman mati atau seumur hidup."

"Lalu saya kembali ke sel."

"Di sana saya berharap untuk bangun dari mimpi buruk ini dan berpikir kenapa mereka sangat yakin kalau saya menaruh racun di kopi tersebut."

"Saya benar-benar tidak mengerti apa maksud semua ini," ucap Jessica.

Baca Juga: Padahal Negaranya Juga Kesusahan, Tapi Presidennya Tetap Bantu Negara Tetangganya Ini dari Kelaparan hingga Perang Saudara, Alasan di Baliknya Sungguh Mengharukan