Amina sering bertempur bersama dengan saudara laki-lakinya, Karama.
Dia memilih mengasah kemampuan militernya dengan belajar dari para pendekar militer Zazzau meski pemerintahan Bakwa dikenal dengan kedamaian dan kemakmuran.
Hasilnya, dia muncul sebagai wanita pemimpin kavaleri Zazzua.
Pada 1566, ketika Bakwa meninggal, adik laki-laki Amina, Karama, menjadi raja.
Kemudian, pada 1576, Karama meninggal, saat Amina berusia 43 tahun, menurut Thought Co.
Setelah Karama meninggal, Amina telah menjadi tokoh pejuang wanita yang ganas dan telah mendapatkan rasa hormat dari militer Zazzau, menurut The Guardian.
Amina pun mengambil alih pemerintahan kerajaan.
Baca Juga: Inilah Sosok Ismail Al-Jazari, Ilmuwan dan Polimatik Mesopotamia dan Bapak Robotika Abad Pertengahan