Meski Komunitasnya Kerap Direndahkan di India, Pria Muslim Ini Sediakan Tabung Oksigen Gratis untuk Pasien di Tengah Krisis Covid-19, Bahkan Rela Jual Mobilnya

Tatik Ariyani

Penulis

(Ilustrasi) Pasien Covid-19 di barak perawatan darurat karena membludaknya pasien infeksi Covid-19 di India.

Intisari-Online.com -Krisis Covid-19 di India semakin memburuk.

Penambahan ratusan ribu kasus harian berimbas pada melonjaknya angka kematian.

Rumah sakit kewalahan menangani pasien yang membludak, sehingga pasien yang tidak memperoleh tempat di rumah sakit terpaksa dirawat di tempat seadanya.

Selain itu, mereka pun kehabisan pasokan tabung oksigen yang sangat dibutuhkan pasien.

Untungnya, di tengah krisis Covid-19 itu, masih banyak orang baik yang bersedia menyediakan tabung oksigen gratis untuk membantu para pasien.

Baca Juga: Tak Heran India Diterjang 'Tsunami' Covid-19 sampaiRumah Sakit Nyaris Kolaps, Lihat SajaRatusan Ribu Orang Malah Berenang Bersama-sama dalamRitual Mandi Festival Hindu

Pada hari Minggu, Maria Mehra, seorang pasien Covid-19 berusia 56 tahun, terengah-engah di rumahnya di Mumbai.

Tingkat oksigennya turun menjadi 76 dan dia harus segera dirawat di rumah sakit.

Tetapi tidak ada tempat tidur yang tersedia, mengingat jumlah infeksi yang tercatat di seluruh kota metropolitan selama beberapa minggu terakhir.

Keluarganya yang putus asa berusaha dengan panik untuk mengatur tempat tidur rumah sakit atau tabung oksigen untuknya tetapi tidak dapat menemukannya sampai saudara ipar Maria Jackson Quadras, 47, menghubungi Shahnawaz Shahalam Sheikh.

Baca Juga: Berkaca dari India, Sebaiknya Urungkan Niat Anda untuk Mudik Tahun Ini, Risiko Besar Menanti

Sheikh memberi mereka tabung oksigen sekitar tengah malam.

Beberapa jam kemudian, Quadras mendapatkan tempat tidur rumah sakit di Malad, pinggiran kota di utara Mumbai, untuk Maria tetapi tetap berterima kasih kepada Sheikh yang membantunya tepat waktu .

“Shahnawaz bhai (saudara) adalah segalanya bagi kami. Dia menyelamatkan nyawa saudara ipar saya,” kata Quadras kepada Al Jazeera.

Melansir Al Jazeera, Jumat (29/4/2021), Sheikh, 32, menjalankan "ruang perang Covid" di Mumbai untuk membantu orang-orang dengan tabung oksigen karena rumah sakit di seluruh India kehabisan gas yang penting untuk menyelamatkan nyawa pasien Covid-19 yang parah dengan hipoksemia - ketika kadar oksigen dalam darah terlalu rendah.

Pada Mei tahun lalu, sepupu dari salah satu teman Sheikh yang sedang hamil meninggal di gerbang rumah sakit karena dia tidak bisa masuk tepat waktu.

Insiden itu menggerakkan Sheikh, yang memutuskan untuk menghabiskan semua tabungannya untuk membeli 30 tabung oksigen untuk membantu orang-orang yang menderita virus tersebut.

“Teman saya kehilangan sepupunya karena rumah sakit dibebani oleh pasien Covid. Saya memutuskan untuk memberikan tabung oksigen kepada pasien yang sakit kritis sampai mereka dirawat di rumah sakit mana pun,” katanya kepada Al Jazeera melalui telepon.

Baca Juga: Sudah Benci Setengah Mati dengan Pasukan Amerika,Al-Qaeda Klaim Siap Berperang Melawan ASdari Berbagai Sisi, Ungkit Rencana Balas Dendam Kematian Osama bin Laden!

Namun kebutuhan oksigen terus meningkat dan Sheikh merasa 30 tabung oksigen tidaklah cukup.

Pada Juni tahun lalu, dia menjual SUV-nya untuk membeli 170 tabung oksigen lagi.

Dengan total 200 tabung, dia dan timnya yang terdiri dari 20 orang telah membantu hampir 6.000 orang, menyelamatkan banyak nyawa.

Dalam gelombang Covid-19 kedua yang melanda India bulan ini, Sheikh mengatakan timnya telah membantu lebih dari 600 orang dengan tabung oksigen.

“Setiap hari, kami mendapat ratusan telepon untuk meminta bantuan. Terkadang kami bisa membantu dan terkadang tidak," katanya kepada Al Jazeera.

Sheikh, yang sekarang dikenal sebagai Oxygen Man, mengatakan bahwa ajaran Nabi Muhammad menginspirasinya untuk mengambil inisiatif.

Baca Juga: Siaga Ancaman Rusia Terhadap Ukraina, Inggris dan AS Bersama 8 Negara Sekutunya Gelar Latihan Perang Besar-besaran dengan Peralatan Militer Tercanggih dan Ratusan Personel

Dia berharap kebaikannya juga akan membantu orang-orang melepaskan "citra negatif" tentang komunitas Muslim di negara tersebut.

“Ada begitu banyak hal negatif tentang Muslim di negara kita saat ini. Saya ingin mengubah citra itu,” katanya.

Seperti Sheikh, ribuan orang India, terlepas dari usia dan profesinya, mendedikasikan diri mereka untuk membantu keluarga yang putus asa saat negara ini berjuang melawan lonjakan infeksi yang dahsyat dan sistem perawatan kesehatannya berjuang untuk mengatasi arus masuk pasien yang tanpa henti.

Artikel Terkait