Penulis
Intisari-Online.com – Al-Biruni lahir pada tanggal 4 September 973, dan dikenal dengan nama lengkap Abu Raihan Muhammad Ibnu Ahmad al-Biruni.
Pada tanggal 13 Desember 1048 di umur 75 tahun, Al-Biruni meninggal dunia.
Berasal dari disiplin segala ilmu, ia memberikan sumbangsih yang luar biasa bagi ilmu pengetahuan.
Al-Biruni dikenal sebagai matematikawan Persia, astronom, fisikawan, penulis ensiklopedia, filsuf, pengembara, sejarawan, ahli geografi, ahli farmasi, dan juga guru.
Para astronom untuk mengenang jasa-jasa Al-Biruni dalam bidang astronomi, memberikan namanya di salah satu kawah bulan.
Al-Biruni dilahirkan di Khawarazmi, Turkmenistan atau Khiva di kawasan Danau Aral di Asia Tengah yang pada masa itu terletak dalam kekaisaran Persia.
Ia belajar matematika dan pengkajian bintang kepada Abu Nashr Mansur.
Al-Biruni mendapat julukan dari orang-orang yang tinggal di sekitarnya sebagai “Ustadz fil ‘ulum” atau guru segala ilmu, karena ia menguasai berbagai disiplin ilmu pengetahuan.
Sosoknya juga dikenal sebagai tokoh dasar dalam sejarah ilmu pengetahuan dunia.
Dia juga disebut sebagai professor par exellence oleh para ilmuwan modern, karena lebih menonjol pada banyak keilmuan di masanya.
Karya ilmiah tulisan Al-Biruni hingga ratusan jumlahnya, yang masih tercatat dalam sejarah adalah al-Asrar al-Baqiyah an Qurun al-Khaliyah tentang rahasia abad silam atau kesan-kesan lama peninggalan sejarah), Maqalid Ilm alHayah tentang ilmu perbintangan), Al-Jamahir fi Al-Jawahir tentang batu-batu permata; Al-Tafhim Li Awali Sina‘ati Al-Tanjim, Al-Jamahir, dan “Al-Saidalah fi Al Tibb”, tentang obat-obatan.
Al Biruni juga menulis tentang sejarah Islam yang kini telah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan judul “Chronology of Ancient Nation”.
Banyak karya ilmiah Al-Biruni yang diterbitkan di Eropa dan tersimpan dengan baik di Museum Escorial, Spanyol.
Pembuktian bumi itu bulat
Pada tahun 1030 M, Al-Biruni menulis sebuah ensiklopedi astronomi yang terkenal hingga saat ini, yakni al-Qanun al-Masudi.
Ia berusaha dalam karyanya itu, mengintegrasi dan menginterkoneksikan paham astronomi klasik dengan astronomi modern.
Al Qanun al-Mas'udi merupakan magnumopusnya Al Biruni, dan hingga kini masih menjadi rujukan utama para astronom.
Di dalamnya menjelaskan tentang seluk-beluk kajian astronomi modern, karena dalam kajian matematisnya al-Biruni sudah menggunakan perhitungan higt accuration (ketelitian tingkat tinggi).
Salah satunya adalah kajian tentang dasar, gerak, bentuk dan ukuran bumi.
Dalam al-Qanun pula Al Biruni menjelaskan tentang bukti bahwa bentuk bumi adalah bulat dan berputar mengelilingi matahari.
Bulan berputar berdasarkan garis edarnya mengelilingi bumi.
Dijelaskan dalam buku Menggali Nalar Saintifik Peradaban Islam, Al-Biruni memakai pendekatan perhitungan trigonometri dan Astrolabe al-Ustawani buatannya sendiri untuk menghitung keliling bumi.
Hasil penghitungan Al Biruni disebutkan, mengenai keliling bumi adalah 40.075 km.
Sedangkan hasil penghitungan modern keliling bumi adalah 40.075,071 km.
Dengan keterbatasan peralatan dan pengetahuan yang ada, Al-Biruni hanya meleset satu persen dari penghitungan modern.
Penghitungan yang luar biasa. (Rizali Posumah)
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari