Find Us On Social Media :

Berlagak Tantang Pasukan Inggris, Sang Sultan Justru Lari Terbirit-birit Tinggalkan Pasukannya, Padahal Baru 2 Menit Perang Anglo-Zanzibar Dimulai

By Tatik Ariyani, Jumat, 14 Mei 2021 | 18:30 WIB

ilustrasi perang Anglo Zanzibar

Inggris pun berang dengan keputusan sepihak itu, dan kepala diplomat Inggris di sana, Basil Cave, langsung memerintahkan Khalid untuk meletakkan jabatan.

Khalid mengabaikan perintah itu dan justru mengumpulkan pasukannya di sekitar istana.

Pasukan pimpinan Khalid bin Barghash bersenjata lengkap, yang ternyata adalah hadiah dari Inggris untuk Hamad bin Thuwaini selama bertahun-tahun.

Khalid sudah membentengi istananya dengan hampir 3.000 pasukan jelang 25 Agustus larut malam. Beberapa dilengkapi senjata artileri, bahkan Royal Yacht juga dipersenjatai secara sederhana di pelabuhan.

Pada saat bersamaan Inggris sudah melabuhkan dua kapal perangnya di sana, yaitu HMS Philomel dan HMS Rush. Mereka pun dengan cepat menerjunkan pasukan ke darat untuk melindungi Konsulat Inggris dan menjaga warga setempat dari dampak perang.

Tak cukup dengan 2 kapal perang, Cave meminta bala bantuan lagi dan malam itu juga datanglah kapal HMS Sparrow.

Cave memang sudah menyiagakan pasukannya, tetapi dia tidak punya kewenangan memulai tembakan tanpa persetujuan Pemerintah Inggris (Whitehall).

Untuk berjaga-jaga, dia mengirim telegram ke Kantor Luar Negeri malam itu untuk menanyakan, "Apakah kita punya wewenang, jika semua upaya solusi damai sia-sia, untuk menembaki Istana?"

Baca Juga: Fantastis, Dunia Kira-kira Habiskan Hampir 2.300 Triliun Rupiah Demi Beli Vaksin Covid-19 Sampai 5 Tahun Mendatang