Find Us On Social Media :

Saking Amburadulnya Kondisi di India Akibat Covid-19, Ambulans Bobrok Sampai Digunakan Untuk Membawa Mayat Pasien Covid-19, Jenazahnya Malah Terjatuh di Jalanan

By Afif Khoirul M, Rabu, 28 April 2021 | 11:08 WIB

Ambulans di India ini membawa jenazah pasien Covid-19 tetapi menjatuhkannya.

Intisari-online.com - Lonjakan dasyat Covid-19 di India telah menyebabkan negara Asia Selatan itu jatuh dalam krisis kesehatan.

Pada 26 April misalnya, India mencatat 352.991 infeksi Covid-19 dengan 2.812 kematian.

Lonjakan itu juga menyebabkan, harga tabung gas yang semula hanya 80 dollar AS, menjadi 1.300 dollar AS.

Orang yang menderita infeksi Covid-19, menderita kerusakan paru-paru parah dan membutuhkan oksigen, untuk menopang hidupnya.

Baca Juga: Ada Tuduhan KRI Nanggala-402 Tenggelam Akibat Tembakan Nuklir dari Kapal Selam Asing Ini, TNI Langsung Beberkan Fakta Sebenarnya Soal Tenggelamnya KRI Nanggala-402

Selain itu banyak sekali kisah-kisah aneh yang terjadi akibat lonjakan Covid-19 di India.

Mulai dari orang bunuh diri, karena mengetahui dirinya positif Covid-19, hingga kisah seorang ibu-ibu yang membawa mayat anaknya dengan becak untuk di kremasi.

Menurut 24h.com.vn, Rabu (28/4/21), reporter TV Bharat Samachar, melihat seorang ibu menggendong tubuh anaknya dengan becak, karena tak mampu memanggil ambulans.

Putranya meninggal di Varanasi, negara bagian Uttar Pradesh.

Baca Juga: Sambil Menangis, Dokter di India Mengaku Tidak Berdaya Hadapi 'Tsunami' Pasien Covid-19, hingga Gerbong Kereta Api Pun Jadi Bangsal, WHO Saja Sampai Sebut Krisis di India Sangat Memilukan

Karena tak ada tempat tidur, rumah sakit yang kosong, situasinya sangat buruk, sehingga ia harus mengangkut mayat anaknya sendiri dan mengkremasinya.

Dalam kasus lain di Benggala Barat, seorang pria melompat dari atap rumah sakit setelah dinyatakan positif Covid-19 pada 22 April.

Setelah memeriksa kamera keamanan, staf rumah sakit melihat pria itu memecahkan jendela rumah sakit, naik ke atap.

Di kota Bihar, timur laut India, seorang pekerja kereta api memenggal kepala istrinya setelah mengetahui bahwa dia positif Covid-19.

Pria itu kemudian melompat keluar dari gedung apartemen untuk bunuh diri.

Dalam kasus lain di Kerala, India Selatan, seorang sopir bus memukuli seorang pekerja sampai mati karena tidak memakai topeng.

Video itu menunjukkan korban terbaring tak bergerak di genangan darah.

Baca Juga: Lolos Karantina Usai Suap Mafia Bandara, WNI Ini Bisa Bikin Indonesia Jauh Lebih Terpuruk dari India Jika Varian Baru Virus Corona Menyebar, Ini Alasannya

Sementara itu, sebuah video yang diunggah di media sosial akhir pekan lalu menunjukkan ambulans menjatuhkan tubuh seorang pasien Covid-19 saat dalam perjalanan ke lokasi kremasi.

Sebuah ambulans yang terlihat bobrok mengangkut jenazah pasien Covid-19.

Tapi, keluarganya terkejut mengetahui bahwa tubuh orang yang dicintai telah jatuh dari ambulans itu.

Tidak jelas berapa lama jenazah pasien yang meninggal akibat ambulans saat itu.

Keluarganya sampai tidak tahu bahwa kerabatnya meninggal di rumah sakit karena kelebihan beban.

"Kami tidak tahu ada kerabat yang meninggal kemarin. Mereka tidak memberi tahu kami," kata seorang pria bernama Prakash Lodhi kepada India Today.

Dalam kasus lain, polisi menuduh seorang pria meninggalkan ibunya di pinggir jalan di Kanpur, negara bagian Uttar Pradesh, setelah dia positif mengidap Covid-19.

Baca Juga: Bikin Panik Satu Indonesia, 10 Warga Terkonfirmasi Positif Covid-19 dari Mutasi Virus yang Ditemukan di India, Tersebar di Provinsi Ini, Gegara Kedatangan WNA Asal India Kemarin?

Pihak berwenang menemukan kejadian tersebut dari video wanita yang tergeletak di pinggir jalan.

Penduduk setempat membawa wanita itu ke rumah sakit, tetapi dia meninggal tak lama kemudian.

Pada 25 April, Perdana Menteri India Narendra Modi mendesak orang-orang untuk mendapatkan vaksin Covid-19, dengan mengatakan bahwa India sedang mengalami "badai" Covid-19 terburuk di dunia.

India merupakan negara terpadat kedua di dunia dengan 1,4 miliar orang, sejauh ini tercatat 17,31 juta infeksi Covid-19 dan 195.123 kematian.

Khususnya di ibu kota New Delhi, 1.777 orang meninggal dalam periode dari 19 April hingga 24 April, setara dengan satu kematian setiap 5 menit.