Find Us On Social Media :

Merasa ‘Terusir’ Pria Sebatang Kara Penjaga Pulau Selama 32 Tahun Ini Akhirnya Pergi Tinggalkan Tempat yang Selama Ini Dibuatnya Bersih

By K. Tatik Wardayati, Kamis, 13 Mei 2021 | 07:30 WIB

Mauro Morandi, penjaga pulau Budelli selama 32 tahun.

Intisari-Online.com – Pernahkah Anda tinggal sendirian di sebuah pulau selama puluhan tahun?

Apa rasanya tinggal sendirian di pulau kosong selama puluhan tahun?

Pria yang dikenal dengan sebagai Robinson Crusoe Italia ini tinggal di sebuah pulau di Mediterania selama 32 tahun.

Ia akhirnya memutuskan untuk pergi dari pulau itu.

Baca Juga: La Udu, Pria Sebatang Kara yang 10 Tahun Hidup di Goa Akhirnya Dievakuasi, Ditawari Jadi Tukang Sapu: 'Kita Akan Dekatkan dengan Laut'

Pria bernama Mauro Morandi, berusia 81 tahun ini berasal dari Modena, Italia tengah.

Mauro telah menjaga pulau di lepas pantai Sardinia, Italia yang bernama Budelli itu selama 32 tahun.

Seperti dilansir dari Guardian, Mauro menemukan Pulau Budelli pada tahun 1989.

Ketika dalam jalanan ke Pasifik Selatan, kapalnya mengalami kerusakan dan ia berhenti di pantai berpasir merah mudah itu.

Baca Juga: Kisah Nyata 'Pengangguran', Bertahan Hidup Hingga Usia 70 Tahun Tanpa Kerja dan Penghasilan

Di pulau Budelli itu Mauro mengetahui bahwa penjaga pulau itu akan pensiun, maka ia tidak melanjutkan perjalanan menuju Pasifik Selatan.

Dia mengambih alih peran menjaga pulau itu, dengan sebelumnya menjual kapalnya.

Mauro menceritakan alasan mendalam ketika memutuskan untuk tinggal sebatang kara di Pulau Budelli, kepada BBC Outlook pada 2018 lalu.

"Saya cukup muak dengan banyak hal tentang masyarakat kami: konsumerisme dan situasi politik di Italia, ujarnya.

"Saya memutuskan untuk pindah ke pulau terpencil di Polinesia, jauh dari semua peradaban."

"Saya ingin memulai hidup baru yang dekat dengan alam," terang Mauro.

Sejak itu, Mauro tinggal di sebuah rumah yang menjadi bekas tempat berlindung saat Perang Dunia II.

Rumah yang ditinggalinya itu menghadap teluk, sehingga Mauro mengetahui setiap spesies batu, pohon, dan hewan yang tinggal di pulau itu.

Mauro menjaga pulau berbatu itu tanpa masalah hingga bertahun-tahun, dengan membersihkan setiap jalanan dan menjaga pantainya tetap bersih.

Baca Juga: Tanah Dijual Anak Kandung Tanpa Sepengetahuannya, Nenek 83 Tahun Ini Hidup Sebatang Kara, Minum Susu Sachet untuk Menahan Lapar

Bahkan pria 81 tahun itu berbagi pengalaman kepada para pelancong musim panas tentang ekosistem di Pulau Budelli.

Mauro 'Diusir'

Namun, perusahaan swasta yang memiliki pulau itu bangkrut, ini membuat peran Mauro terancam.

Tahun 2013, perusahaan itu berniat menjual Pulau Budelli kepada Michael Harte, pengusaha dari Selandia Baru.

Michael berjanji untuk mempertahankan Mauro agar tetap mengurus pulau itu.

Terjadi sebaliknya, protes dan intevensi pemerintah Italia menghendaki yang berlawanan.

Seorang hakim Sardinia memutuskan bahwa pulau itu dikembalikan ke tangan publik, pada tahun 2016.

Wisatawan dilarang berjalan di pantai merah muda Budelli, tempat berenang sekaligus pasir sering dicuri sejak tahun 1990-an.

Namun, para wisatawan masih dapat mengunjungi pulau itu pada siang hari dengan perahu.

Baca Juga: Tak Mau Lepaskan Pelukan dari Jasad Ibunya, Bocah Disabilitas Ini Dijuluki 'Malaikat Kecil' karena Lakukan Ini saat Ditinggal Ayahnya

Juga diizinkan berjalan di sepanjang jalan setapak, di belakang pantai.

Tidak hanya itu, Mauro juga terkena dampaknya.

Akhirnya Mauro memutuskan untuk meninggalkan Pulau Budelli pada akhir April 2021.

Rupanya ia menerima ancama penggusuran dari otoritas tamana nasional La Maddalena, yang telah mengelola Budelli sejak 2016.

Bahkan otoritas taman nasional juga ingin merebut kembali rumahnya dan mengubah pulau itu menjadi ‘pulau yang seharusnya’, yakni sebagai tempat pendidikan lingkungan.

"Saya sudah menyerah untuk berjuang," kata Mauro.

"Setelah 32 tahun di sini, saya merasa sangat sedih untuk pergi."

"Mereka mengatakan kepada saya bahwa mereka perlu memperbaiki rumah saya dan kali ini tampaknya benar-benar nyata," ungkapnya.

Menurut otoritas taman nasional, Mauro telah melakukan perubahan pada bangunan tanpa izin.

Baca Juga: Kejutkan Warga Sekampung saat Meninggal, Kakek yang Hidup Sebatang Kara Ini Tinggalkan Sekantong Plastik Uang Receh, Jumlahnya Tak Tanggung-tanggung!

Mauro akhirnya pindah ke sebuah apartemen kecil di dekat La Maddalena, pulau terbesar di Italia, setelah merasa ‘terusir’.

"Saya akan tinggal di pinggiran kota utama, jadi saya hanya pergi ke sana untuk berbelanja dan menggunakan sisa waktu untuk menyendiri," tutur Mauro.

"Hidupku tidak akan banyak berubah, aku masih akan melihat laut."

"Saya berharap, seseorang dapat melindunginya (Budelli) sebaik saya," imbuh Mauro, dilansir Guardian.

Petisi untuk Mauro

Namun, beberapa tahun terakhir, beberapa petisi ditandatangani oleh ribuan orang yang mendukung Mauro agar tetap tinggal di pulau itu.

Mereka mengungkapkan kekecewaan dan kemarahan mereka di Facebook pada Minggu (25/4/2021) lalu.

"Tak mampu berkata-kata...kehancuran surga akan dimulai," tulis Carmelia Mangano.

Sementara itu, Mirella Della Vecchia berkata: “Saya tidak dapat membayangkan Budelli tanpa perlindungan Mauro… Anda harus melawan!” (Tribunnews.com/Citra Agusta Putri Anastasia)

Baca Juga: Tak Pernah Kebagian Jatah Sembako meski Hidup Sebatang Kara, Mbah Katinem Nangis Histeris Baru Kali Ini Dapat Paket Bantuan: 'Matur Suwun Sanget'

 Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari