Penulis
Intisari-Online.com - Evaluasi besar-besar tengah dilakukan olehpemerintah dan TNI setelah tenggelamnya kapalselam KRI Nanggala-402.
Ini karenaKRINanggala-402 sudah40 tahun bersama TNI AL.
Padahal Indonesia dikenal sebagai negara maritim yang punya lebih dari 13.000 pulau.
Artinya, Indonesia butuhsistem persenjataan (alutsista) yang prima.
Sebelumnya, TNI AL punya lima koleksi kapal selam.
Mereka adalahKRI Cakra-401, KRI Nanggala-402, KRI Nagapasa-403, KRI Ardadedali-404, dan KRI Alugoro-404.
Selain KRI Nanggala-402 yang tenggelam, KRI Cakdra-401 tergolong kapal selam yang sudah berumur.
Keduanya sama-sama produksi Jerman pada 1977.
Setelahtenggelamnya KRI Nanggala-402, maka otomatis koleksi kapal selam TNI AL kini tinggal empat unit.
Pesan Komandan KRI Nanggala-402 sebelum tenggelam
Pada tahun 2020 silam,Komandan KRI Nanggala-402 Letkol Laut (P) Heri Oktavian sempat mengungkapkan kekhawatirannya terkait kapal selam seperti dilansir dari Harian Kompas.
Di mana dia mendengar berita pemerintahakan mendatangkan kapal selam bekas.
Padahal TNI AL,khususnya Korps Hiu Kencana, membutuhkan kapal selam yang prima dengan kemampuan bertempur yang baik.
Bahkan Heri pun sempatmenyinggung kapal selam buatan PT PAL (Persero) yang dianggap tidak memuaskan.
Ada juga ketikaoverhaul KRI Nanggala-402 yang terus tertunda 2020. Padahal kapal selam itu harus terus disiapkan.
Untungnyapembelian kapal selam bekas yang sangat tua tak berlanjut.
Janji Menham Prabowo Subianto
Mantan Menteri Pertahanan (Menham) Indonesia, Jenderal TNI Ryamizard Ryacudu, pernah mengatakan bahwa Indonesia seharusnya memiliki 12 kapal selam.
Dia punberharap bahwa dalam lima sampai enam tahun ke depan, target itu akan dipenuhi.
Janji itu juga sepertinya akan ditargetkan ole MenhamPrabowo Subianto.
Hingga kini, TNI AL baru menambah satu unit kapal selam baru, yaituKRI Alugoro-405.
Tak hanya dari Angkatan Laut, Menham Prabowo juga menargetkan modernisasi di Angkatan Darat dan Angkatan Udara.
"Kita harus modernisasi alutsista kita lebih cepat lagi,"ujar Prabowo dalam konferensi pers di Bali, dikutip dari Kompas TV pada Kamis (22/4/2021).
"Dan kami yakin, saya yakin, bahwa dalam waktu dekat kelengkapan kita bisa modernisasi untuk tiga matra, darat laut, dan udara."
Saat ini, pemerintah dan TNI tengah menyusun rencana pengelolaan alutsista agar kejadian tenggelamnya KRI Nanggala-402 tidak akan terjadi lagi di masa depan.