Untuk diketahui, Sarwo Edhie Wibowo merupakan ayah dari Kristiani Herrawati, ibu negara Republik Indonesia, yang merupakan istri dari Presiden ke-6 Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono.
Sarwo Edhie Wibowo saat itu mau tak mau harus menghadapi sepak terjang KKB Papua pimpinan Lodewijk Mandatjan.
Bagaimana Sarwo Edhie Wibowo berhasil meredakan pemberontakan yang dimpimpin Lodewijk Mandatjan?
Rupanya, dalam menghadapi aksi teror KKB Papua saat itu, Sarwo Edhie Wibowo memadukan operasi tempur dengan operasi non tempur.
Menurutnya, strategi non tempur digunakan lantaran ia menganggap para KKB Papua masih merupakan saudaranya sebangsa dan setanah air.
Penyebaran puluhan ribu pamflet dipilihnya untuk menghindari pertumpahan darah yang lebih banyak.
Ia memerintahkan penyebaran pamflet yang berisi seruan agar KKB Papua kembali ke NKRI.
"Kalau pemberontak kita pukul terus menerus, mereka pasti hancur. Tetapi mereka adalah saudara-saudara kita. Baiklah mereka kita pukul, kemudian kita panggil agar mereka kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi" kata Sarwo Edhie Wibowo dalam buku karya Hendro Subroto.