Saat ditanya soal operasi bawah laut, juru bicara TNI AL Julius Widjojono mengatakan tidak ada tanda-tanda kapal selam itu hilang.
Tim penyelamat juga belum bisa menghubungi kru.
Sebelumnya, Julius Widjojono mengatakan kapal selam diesel-listrik yang hilang itu memiliki sistem kelistrikan bertenaga baterai.
Hanya mampu beroperasi di kedalaman 250-500 meter.
"Kapal selam itu tidak dirancang untuk beroperasi di kedalaman lebih dari ini," kata Widjojono kepada KompasTV.
"Kedalaman yang lebih besar dari itu sangat berbahaya dan mengancam nyawa para pelaut," katanya.