Dikisahkan, Maseko awalnya adalah seorang penambang.
Setelah pecahnya Perang Dunia II, Maseko bergabung dengan tentara dan menjadi sersan Tentara Pribumi Afrika Selatan.
Dia ditempatkan di Tobruk, Libya, yang berada di bawah pengepungan Nazi dan berulang kali dibombardir.
Pada Juni 1942, dia ditangkap dan disiksa oleh pasukan Jerman dan Italia setelah jatuhnya Tobruk.
Jerman membagi ribuan tahanan yang mereka tangkap berdasarkan ras.
Tentara kulit putih dipindahkan ke kamp tahanan di Eropa, sementara orang kulit berwarna harus berjalan melalui gurun ke kamp tahanan di Italia, di mana mereka menjadi pekerja paksa.
Tahanan kulit hitam seperti Maseko dipaksa bekerja dalam kondisi yang keras tetapi makan dengan buruk.
Penyajiannya hanya berupa kue kering dan bubur yang diisi bubur dengan sedikit air untuk melawan dahaga setiap hari.
Biasanya, bagi tentara Sekutu, dipenjara di penjara Nazi, terutama diubah menjadi kerja paksa hampir identik dengan kematian.