"Permintaan itu (transplantasi organ) jauh lebih tinggi daripada pasokannya," katanya.
Menulis dalam jurnal ilmiah Cell, dia menjelaskan bagaimana timnya menyuntikkan 25 iPS (menginduksi sel induk berpotensi majemuk) dari manusia ke sejumlah embrio monyet kera.
Lebih dari 100 embrio tetap hidup.
Hal itu memungkinkan para ilmuwan untuk mempelajari bagaimana berbagai jenis sel berinteraksi.
"Tujuan kami bukanlah menghasilkan organisme baru, monster apa pun," tegas Belmonte.
"Dan kami tidak melakukan hal seperti itu. Kami mencoba memahami bagaimana sel dari organisme yang berbeda berkomunikasi satu sama lain.
"Pengetahuan ini akan memungkinkan kita untuk kembali sekarang dan mencoba merekayasa ulang jalur yang berhasil untuk memungkinkan perkembangan sel manusia secara tepat pada hewan lain ini," tambahnya.