- Popularitas agama Islam di Madinah mengancam eksistensi dari ajaran Yahudi dan agama kaum Quraisy di Jazirah Arab
- Kaum Ghathafan ingin kembali melakukan monopoli perdagangan di wilayah kota Madinah
- Keinginan dari pasukan Sekutu untuk membalaskan dendam akibat kekalahan dalam perang-perang sebelumnya
Jalannya Perang
Perang Khandaq melibatkan dua kekuatan besar pasukan muslim dan pasukan sekutu Yahudi dan Quraisy.
Dalam perang ini pasukan muslim berjumlah 3.000 orang dan pasukan sekutu berjumlah 10.000 orang.
Pasukan muslim Madinah dipimpin langsung oleh Nabi Muhammad SAW, sedangkan pasukan sekutu dipimpin oleh Abu Sufyan.
Dalam buku Manajemen Strategi Peperangan Rasulullah SAW (2007) karya Yuana Ryan, Sebelum perang berlangsung, pasukan muslim terlebih dahulu melakukan musyawarah untuk menentukan strategi menghadapi kekuatan besar dari pasukan sekutu.
Pasukan muslim menerapkan strategi parit yang diusulkan Salman al Farisi untuk menghadapi kekuatan besar pasukan sekutu.
Pembuatan parit dilakukan oleh Nabi Muhammad dan masyarakat Madinah di sebelah utara kota selama enam hari.