Mereka mengklaim Korea Utara mungkin segera dapat menggunakan ancaman dan serangan nuklir dengan cara yang jauh lebih koersif dan beragam, seperti serangan nuklir preemptive.
"Diperkirakan jumlah total senjata nuklir Korea Utara pada tahun 2027 akan menjadi antara 151 dan 242, di samping puluhan rudal balistik antarbenua bergerak," kata laporan lembaga think tank tersebut
"Kami memperkirakan jumlah senjata nuklir Korea Utara dari 2017 hingga 2027, dengan nilai awal 30 hingga 60 senjata nuklir pada 2017," katanya.
"Dengan satu hingga dua senjata plutonium ditambahkan pada 2020, dan dengan jumlah yang bertambah 12 senjata per tahun atau 18 senjata per tahun," tambahnya.
Lembaga itu menambahkan, pertimbangan serius harus diberikan pada serangan nuklir preemptive oleh AS dan Selatan.
Barat harus memberikan semua pilihan untuk menghentikan Korea Utara mengerahkan senjata nuklir.