Dia membandingkan vaksin tidak aktif, berasal dari virus mati untuk mengaktifkan imun, dan mRNA yang dibuat dari proses genetika.
Dikutip SCMP, Tao mengatakan, level antibodi yang dikembangkan vaksin mereka relatif lebih rendah dari mRNA.
"Ini kesimpulan natural bahwa vaksin tidak aktif dan dari adenovirus kurang efektif dibandingkan mRNA," papar Tao.
Oleh karena itu, setiap resipien yang sudah menerima dua dosis vaksin mereka diimbau mendapat suntikan ketiga dari merek lain.
"Namun, vaksinasi harus dipercepat. Kita tidak bisa menunggu sampai mendapat vaksin yang sempurna," jelasnya.