Mereka juga dulunya bekerjasama menyelesaikan konflik negara tetangga, Armenia dan Azerbaijan.
Republik Krimea dan Sevastopol, kota dengan status spesial di Semenanjung Krimea, sebagian besar penduduknya adalah warga Rusia.
Dua kota itu menolak mengakui legitimasi otoritas yang mengkudeta Ukraina pada Februari 2014.
Keduanya mengadopsi deklarasi kemerdekaan pada 11 Maret 2014.
Kemudian mereka memegang referendum pada 16 Maret 2014, total 96,77% dari Krimea dan 95,6% Sevastopol memilih memisah dari Ukraina dan bergabung dengan Federasi Rusia.
Presiden Vladimir Putin menandatangani perjanjian reunifikasi pada 18 Maret 2014.
Dokumen kemudian disahkan oleh Dewan Federal Rusia pada 21 Maret.
Ukraina terus-terusan menolak mengakui Krimea bagian dari Rusia.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini