Intisari-online.com - Belakangan Rusia menunjukkan peningkatan dalam memobilisasi pasukan militernya menuju perbatasan Ukraina.
Hal ini membuat banyak pengamat khawatir, ekspansi ini bisa mengarah pada gejolak Perang Dunia.
Tak hanya itu Rusia juga mengatakan akan mempertahankan pasukan di dekat perbatasannya dengan Ukraina.
Bahkan Moskow menegaskan akan mengambil langkah tambahan jika diperlukan.
Sementara itu terkait konflik di Ukraina, Sekretaris Dewan Keamanan Rusia, Nikolai Patrushev, mengatakan tidak akan ikut campur dalam konflik tersebut.
"Kami tidak memiliki renaca itu," katanya dikutip dari Reuters.
Namun, peningkatan aktivitas militer oleh Rusia terus membuat Ukrainan khawatir, karna bisa membuatnya berada di ambang peperangan.
Sementara itu, Maxar merilis sebuah gambar satelit yang menunjukkan betapa besarnya militer yang telah dikerahkan Rusia.
Pada 8 April 2021, gambar satelit Maxar Technologies, diambil dari luar angkasa yang melibatkan Rusia, dirilis.
Sebelumnya, situs Maxar Technologies juga memposting gambar kapal selam nuklir Rusia di Samudra Arktik.
Dalam tangkapan ini, gambar satelit menunjukkan kamp lapangan angkatan bersenjata Rusia.
Mereka ditempatkan di wilayah Voronezh dekat perbatasan Ukraina.
Menurut analis, foto-foto itu menunjukkan kamp senjata gabungan Pogonovo.
Terletak di pinggiran selatan kota Voronezh, sekitar 200 km dari perbatasan Ukraina.
Selain itu, ada informasi tentang keberadaan tentara Rusia di dekat kota Ostrogozhsk, di wilayah Voronezh 150 hingga 170 km dari perbatasan dengan Ukraina.
Menurut analis, Moskow terus menarik pasukan ke perbatasan Ukraina-Rusia untuk meningkatkan tekanan di Kiev.
Wilayah Voronezh terletak di selatan Federasi Rusia, berbatasan dengan bagian utara wilayah Luhansk di Ukraina, di bawah kendali Kiev.
Wilayah Teritorial Rusia adalah bagian dari Wilayah Militer Barat (ZVO) yang didirikan pada tahun 2010.
Pada hari yang sama, Wakil Kepala Kantor Kremlin, Dmitry Kozak, mengumumkan pada konferensi pers.
Bahwa, jika Kiev melancarkan aksi permusuhan di Donbass, itu bisa menjadi titik awal untuk akhir Ukraina.
Menurut Dmitry Kozak, untuk wilayah Donbass, tentara Rusia tidak membutuhkan dukungan langsung.
Karena milisi Donbass yang bersahabat dapat menguasai daerah tersebut dan situasi di sini akan bergantung pada upaya, kekuatan militer dilakukan oleh Kiev.