Find Us On Social Media :

Tak Kunjung Lepas dari Bencana 'Klasik' Negara Miskin Sejak Lepas dari Indonesia, 8000 Rakyat Timor Leste Kini Malah Terancam Kehilangan Tempat Tinggal akibat Banjir Hebat, 'Rumah Saya akan Hilang'

By Muflika Nur Fuaddah, Kamis, 8 April 2021 | 12:28 WIB

8000 Rakyat Timor Leste Kini Malah Terancam Kehilangan Tempat Tinggal

Namun secara umum, penduduk setempat tidak mengakses atau mengonsumsi jenis makanan yang tepat.

Gizi buruk, disebabkan ketergantungan yang meningkat pada makanan impor berkualitas rendah, seperti beras putih bersubsidi dan, terutama mie instan.

Hasilnya adalah tingkat kekurangan gizi, anemia dan berdampak pada perkembangan otak di kalangan anak-anak.

Tingkat hipertensi, penyakit jantung dan obesitas terus meningkat.

Pada saat yang sama, ketahanan alami terhadap dunia yang memanas semakin berkurang.

Perubahan iklim memberi tekanan lebih besar pada produsen makanan subsisten.

Di Timor-Leste, curah hujan pada 2019 adalah yang terendah dalam satu dekade.

Baca Juga: Istana Negara Timor Leste Terendam Banjir Bandang NTT dan Timor Leste, Sejarah Mencatat Banjir Sering Terjadi di Negara Tetangga Indonesia Itu dan Rakyatnya yang Enggan Saling Membantu Evakuasi

Pada akhir abad ini, para ahli di negara tersebut telah memperkirakan kenaikan suhu sebesar 3 derajat, yang akan berdampak buruk pada kemampuan pertanian negara tersebut dan besarnya bencana alam, termasuk kekeringan dan banjir.

Di desa-desa yang kering, tanaman yang ditanam secara teratur berjuang dalam kondisi tersebut.

Pada saat yang sama, makanan asli terbukti lebih sulit diakses dan dibudidayakan.

Hal ini memicu ketergantungan pada produk yang dibeli dari pasar.

(*)