Find Us On Social Media :

Ancaman Perang Eropa, Rusia Kerahkan 4.000 Tentaranya di Wilayah Perbatasan dengan Ukraina, Ahli: Krisis Ini Berpotensi Meningkat Menjadi Perang Pan-Eropa

By Tatik Ariyani, Senin, 5 April 2021 | 06:00 WIB

Sistem pertahanan anti-serangan udara bikinan Rusia, S-400.

Intisari-Online.com - Militer Rusia dilaporkan makin mendekati wilayah Ukraina, dan ditakutkan bakal memicu perang dalam beberapa pekan mendatang.

Dalam tayangan di media sosial, nampak pasukan "Negeri Beruang Merah" mendekati wilayah yang dikuasai pemberontak maupun di Crimea.

Tensi makin meningkat karena sejumlah region seperti Voronezh, Rostov, dan Krasnodar melakukan pergerakan tentara.

Kedatangan 4.000 tentara Rusia di wilayah perbatasan dengan Ukraina dapat memicu perang Eropa.

Baca Juga: Bak Bunyikan Lonceng Perang Dunia, Rusia Secara Bar-bar Kirim Pasukan Militernya ke Ukraina, Eropa Kini Berada di Ambang Gejolak Menjadi Medan Perang

Pernyataan tersebut disampaikan oleh seorang ahli militer sekaligus analis militer Rusia, Pavel Felgenhauer.

Felgenhauer menyampaikan pernyataannya ketika tensi antara Rusia dan Ukraina semakin menegang sebagaimana dilansir New York Post, Sabtu (3/4/2021).

Felgenhauer. mengatakan, "Krisis ini berpotensi meningkat menjadi perang pan-Eropa, bisa juga jadi perang dunia." 

Baca Juga: 'Perang Kotor' Rusia untuk Hancurkan Inggris, Diam-diam Berencana Kirim Kapal Selam yang Mematikan, Targetkan Hal yang Sangat Penting Ini di Bawah Laut

Felgenhauer mengatakan hal tersebut dalam wawancara terbarunya dengan outlet berita Rosbalt di Rusia.

“Akankah itu terjadi atau tidak? Kita lihat saja. Di Barat, mereka tidak tahu apa yang harus mereka lakukan," sambung Felgenhauer.

Pekan ini, Rusia mengancam bahwa eskalasi di Donbass dapat mencapai skala yang “menghancurkan” jika NATO campur tangan sebagaimana dilansir Reuters.

Ukraina, negara-negara Barat, dan NATO menuduh Rusia mengirim pasukan dan senjata berat untuk menopang proksinya di Donbass.

Rusia mengatakan, pihaknya hanya memberikan dukungan politik dan kemanusiaan kepada pejuang separatis.

Baca Juga: Saking Cintanya pada Drupadi, Bhima Sampai Rela Bunuh 100 Kurawa untuk Membalas Penghinaan kepada Drupadi

Kremlin sendiri menganggap masalahnya dengan Ukraina sebagai konflik internal.

Sementara itu, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mendukung Ukraina dalam jika negara tersebut benar-benar berperang dengan Rusia.

Hal itu diungkapkan Biden dalam panggilan teleponnya kepada Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy pada Jumat (2/4/2021).

"Presiden Biden menegaskan dukungan tak tergoyahkan dari AS untuk kedaulatan dan integritas teritorial Ukraina dalam menghadapi agresi berkelanjutan Rusia di Donbass dan Krimea," bunyi pernyataan dari AS.