Penulis
Intisari-Online.com -Militer Rusia dilaporkan makin mendekati wilayah Ukraina, dan ditakutkan bakal memicu perang dalam beberapa pekan mendatang.
Dalam tayangan di media sosial, nampak pasukan "Negeri Beruang Merah" mendekati wilayah yang dikuasai pemberontak maupun di Crimea.
Tensi makin meningkat karena sejumlah region seperti Voronezh, Rostov, dan Krasnodar melakukan pergerakan tentara.
Kedatangan 4.000 tentara Rusia di wilayah perbatasan dengan Ukraina dapat memicu perang Eropa.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh seorang ahli militer sekaligus analis militer Rusia, Pavel Felgenhauer.
Felgenhauer menyampaikan pernyataannya ketika tensi antara Rusia dan Ukraina semakin menegang sebagaimana dilansir New York Post, Sabtu (3/4/2021).
Felgenhauer. mengatakan, "Krisis ini berpotensi meningkat menjadi perang pan-Eropa, bisa juga jadi perang dunia."
Felgenhauer mengatakan hal tersebut dalam wawancara terbarunya dengan outlet berita Rosbalt di Rusia.
“Akankah itu terjadi atau tidak? Kita lihat saja. Di Barat, mereka tidak tahu apa yang harus mereka lakukan," sambung Felgenhauer.
Pekan ini, Rusia mengancam bahwa eskalasi di Donbass dapat mencapai skala yang “menghancurkan” jika NATO campur tangan sebagaimana dilansir Reuters.
Ukraina, negara-negara Barat, dan NATO menuduh Rusia mengirim pasukan dan senjata berat untuk menopang proksinya di Donbass.
Rusia mengatakan, pihaknya hanya memberikan dukungan politik dan kemanusiaan kepada pejuang separatis.
Kremlin sendiri menganggap masalahnya dengan Ukraina sebagai konflik internal.
Sementara itu, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mendukung Ukraina dalam jika negara tersebut benar-benar berperang dengan Rusia.
Hal itu diungkapkan Biden dalam panggilan teleponnya kepada Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy pada Jumat (2/4/2021).
"Presiden Biden menegaskan dukungan tak tergoyahkan dari AS untuk kedaulatan dan integritas teritorial Ukraina dalam menghadapi agresi berkelanjutan Rusia di Donbass dan Krimea," bunyi pernyataan dari AS.