Penulis
Intisari-Online.com -Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol E Zulpan mengatakan, korban luka akibat bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar bertambah menjadi 14 orang.
"Jadi 14 saat ini sedang dirawat di rumah sakit tentunya berasal dari korban luka, ledakan bom di TKP. Ada sebagian jemaat," katanya.
Mabes Polri telah memastikan ledakan yang terjadi sekitar pukul 10.30 Wita itu merupakan bom bunuh diri. Polisi masih menyelidiki secara mendalam kejadian itu.
“Masih dilakukan penyelidikan oleh Polda Sulsel untuk mencari tahu siapa pelaku bom bunuh diri tersebut termasuk motif dari bom bunuh diri tersebut,” kata Kepala Biro Penerangan Umum Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan kepada Kompas.com, Minggu pagi.
Sementara itu, Kapolda Sulawesi Selatan Irjen Merdisyam mengatakan, sebanyak belasan orang terluka akibat ledakan tersebut.
Selain itu, polisi menemukan satu jasad yang diduga pelaku bom bunuh diri. Jasad itu masih menyatu dengan motor.
"Kalau dilihat dari TKP yang ada, jasad yang ada dan kendaraan menyatu. diduga belum turun karena sempat ditahan petugas keamanan," kata Merdisyam melalui Kompas TV.
Merdisyam mengatakan, para korban luka sudah dilarikan ke tiga rumah sakit di Makassar. Sementara satu jasad yang diduga pelaku sedang diidentifikasi kepolisian.
Terkait ledakan, Kapolda menyebut terbilang besar atau high explosive.
Sebab ledakan itu menyebabkan pintu gerbang dan beberapa kendaraan di sekitarnya rusak.
"Namun gereja tidak rusak, hanya pintu gerbang dan beberapa kendaraan," kata Kapolda.
Sementara itu, polisi terus melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi ledakan bom bunuh diri di Gereja Katedral, Jalan Kajolalido, Makassar.
Petugas melakukan sterilisasi dan mengumpulkan sejumlah barang bukti di sekitar lokasi.
Di sekitar lokasi kejadian, polisi menemukan banyak paku yang berserakan.
Bahkan, paku yang diduga berasal dari ledakan bom bunuh diri itu ditemukan dengan jarak sekitar 100 meter.
Saat ditanya mengenai paku tersebut, Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol E Zulpan membenarkan temuan tersebut.
“Barang bukti yang ditemukan di lapangan sudah jelas ada unsur seperti itu kalau bom rakitan,” kata Zulpan di lokasi, Minggu (28/3/2021).
Zulpan menjelaskan, terduga pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar sebanyak dua orang.
Salah satu di antaranya, tewas mengenaskan. Sementara terduga pelaku lainnya selamat dan diamankan polisi.
"Satu masih dalam tahap pemeriksaan, hanya olah TKP memang menemukan potongan tubuhnya utuh, ada dikenali pelaku tersebut," kata Zulpan. Zulpan menambahkan, polisi masih melakukan pendalaman terkait kasus bom bunuh diri tersebut.
"Kita masih melakukan pendalaman dulu, karena ini temuan di lapangan cukup banyak ditemukan potongan tubuh akibat ledakan tersebut. Memisahkan semua bentuk tubuh, jadi tidak dikenali. Tim inavis. Tim masih bekerja,” tuturnya.
Ia meminta masyarakat di sekitar lokasi tak panik terkait kasus tersebut.
“Lokasi kita amankan, masyarakat tidak perlu panik dan tidak mendekat ke TKP. Karena belum selesai olah TKP, karena banyak sekali,” jelasnya.