Find Us On Social Media :

Tepat di Utara Pesisir Pantai yang Tiba-tiba 'Banjir' Emas, 3 Nyawa Lenyap oleh Hujan Panah Suku Pedalaman, Justru Saat Akan Berburu Emas

By Mentari DP, Kamis, 25 Maret 2021 | 14:30 WIB

Warga Desa Tamilow, Kecamatan Amahai, Kabupaten Maluku Tengah mendulang emas di pantai desa tersebut, Senin (22/3/2021).

Intisari-Online.com - Sebuah kejadian menarik terjadi di Provinsi Maluku.

Mendadak warga Desa Tamilow di Kabupaten Amahai, berbondong-bondong mendekat ke arah pesisir desa.

Bukan untuk berwisata, namun mendulang emas.

Baca Juga: Kalap Beli Mobil Saat Ketiban Rezeki Nomplok, Justru 15 Mobil Warga Desa 'Pemborong' Mobil Alami Kecelakaan, Terungkap Sang Miliarder Tak Bisa Menyetir

Dilaporkan ditemukan emas di wilayah itu dan membuat warga datang ke sana.

 

Alhasil, sejumlah warga mendapat emas hingga 10 gram.

Namun di tengah kabar itu, sebanyak tujuh orang yang terdiri dari enam warga sipil dan satu personel TNI dihujani anak panah oleh pelaku yang masih misterius.

Peristiwa itu terjadi ketika rombongan tersebut memasuki hutan di Kabupaten Halmahera Tengah, Provinsi Maluku Utara, Sabtu (20/3/2021).

Akibat kejadian itu, tiga orang tewas di tempat dengan tubuh penuh luka bekas anak panah.

Sedangkan empat lainnya selamat dan mengalami luka terkena duri saat berlari.

Baca Juga: Tak Seperti Warga di Desa Pemborong Mobil yang Ketiban Rezeki Nomplok dari Tambang Minyak, Justru Rakyat di Negara Ini Hidup Menderita Meski Tinggal di Atas Tanah Berlapiskan Berlian

Diduga suku pedalaman

Tengah AKBP Nico Setiawan mengemukakan, polisi belum dapat memastikan pelaku penyerangan yang menewaskan tiga orang warga itu.

Menurut keterangan saksi yang selamat, penyerangan dilakukan oleh orang dari suku pedalaman.

Kini, kepolisian tengah melakukan pendekatan dengan suku pedalaman yang sudah berbaur dan bisa diajak berkomunikasi di wilayah Halmahera Timur.

Koordinasi dengan pemerintah daerah juga dilakukan untuk mengungkap kasus ini.

Namun, polisi menyebut, saat ini mereka masih berfokus pada proses evakuasi.

"Sementara ini, kita berdasarkan keterangan saksi karena belum ada keterangan lain."

"Lagian belum dilakukan olah TKP karena tim masih fokus pencarian dan evakuasi korban,” kata Kapolres.

iduga hendak mendulang emas

Kapolres menyebut, dari pemeriksaan anggota rombongan yang selamat, mereka pergi ke hutan untuk mendulang emas.

"Ada juga keterangan lain dari mereka untuk berkebun."

"Mereka masuk ke hutan hingga kilometer 5 padahal sudah sampai kilometer 10," tutur Kapolres.

Baca Juga: Pantas Saja Jadi Negara Paling Bahagia di Dunia, Intip Saja Fasilitas Mentereng yang Disiapkan Pemerintah Finlandia untuk Warganya, Bisakah Ditiru Indonesia?

Saat beristirahat di hutan, tiba-tiba rombongan tersebut dihujani anak panah. Tiga orang pun tewas di lokasi.

Mereka adalah Risno, Yusuf Kader dan Masani. Sedangkan empat lainnya berlarian menyelamatkan diri hingga terluka terkena duri. 

Butuh 10 jam ke lokasi

Setelah mendapatkan laporan, polisi melakukan evakuasi. Kapolres menyebut, evakuasi terkendala lokasi yang dulit dijangkau.

Menurutnya, butuh 10 jam perjalanan untuk menuju ke tempat kejadian di dalam hutan tersebut.

Jenazah Yusuf Kader dan Masani telah berhasil ditemukan dan dibawa ke rumah sakit untuk divisum.

Sedangkan satu jenazah lainnya masih dalam proses evakuasi.

Dari hasil visum, tubuh korban penuh luka bekas anak panah.

“Visum luar memang sudah rusak karena memang pertama, banyak luka, kemudian sudah dua hari."

"Jadi apakah kena panah dulu, apakah kemudian masih hidup terus ada serangan lain belum dapat dipastikan,” ujar Nico.

(kompas.com/Yamin Abdul Hasan)

Baca Juga: Tim Indonesia Dipaksa Mundur dari All England 2021: Dikenal Sebagai Negara Bulu Tangkis, Lihat Sederet Rekor Mentereng Para Atlet Indonesia, Ganda Putra Paling Berjaya!