Find Us On Social Media :

Puluhan Babi Mati secara Misterius dan Mengambang di Sungai China, Kasus 2013 saat 16.000 Babi Mati Ditarik Keluar dari Sungai Shanghai Terulang Lagi?

By Muflika Nur Fuaddah, Selasa, 23 Maret 2021 | 19:22 WIB

Puluhan Babi Mati Mengambang di Sungai China

Intisari-Online.com - Media pemerintah China melaporkan, Senin (22/3/2021), puluhan babi yang mati secara misterius ditemukan di tepi sungai di China utara.

Pihak berwenang melakukan penyelidikan dan melakukan tes campuran penyebabnya di media sosial lokal.

Alasan pasti mengapa 26 bangkai babi ditemukan di sepanjang Sungai Kuning dekat Kota Ordos di Mongolia Dalam di tidak jelas.

Beberapa masih mengambang, dan warga desa setempat tidak tahu dari mana asalnya, kata laporan di situsweb Banyuetan.

Baca Juga: Mantan Tahanan Kamp Pendidikan Uighur Beberkan Kekejaman Pemerintah China, Saat Peternakan Babi Xinjiang Diperluas, Mereka Dipaksa Mengkonsumsi Babi

Banyak netizen di Weibo (sejenis Twitter di China) yang menuntut hukuman keras bagi pelaku.

Warganet lainnya berspekulasi, babi-babi itu mungkin sakit, atau digelonggong dengan bahan kimia terlarang.

Namun, pemerintah setempat pada Minggu (21/3/2021) menyampaikan, babi-babi yang mati sudah dibuang dengan aman.

Departemen Pengendalian Penyakit Peternakan pun telah mengumpulkan sampel untuk menyelidiki kasus ini.

Baca Juga: Pria Ini Mendadak Kaya Usai Menyembelih Babi, Rupanya Temukan Benda Aneh Berbulu Ini, Harganya Rp56 Miliar

Kasus seperti ini sebelumnya pernah terjadi di China pada 2013, ketika 16.000 babi mati ditarik keluar dari sungai Shanghai.

Kantor berita AFP mewartakan, insiden itu menguak praktik kotor industri makanan di "Negeri Panda", dan memicu ketakutan masyarakat tentang keamanan pangan dan polusi.

Babi-babi yang diyakini sakit itu dibuang ke sungai oleh para peternak.

China juga sempat memusnahkan 100 juta babi saat dilanda wabah demam babi Afrika, yang menyebabkan populasi hewan itu turun hampir setengahnya.

Secara perlahan, populasi babi di China kini kembali normal.

Baca Juga: Harganya Capai Rp 17 Juta per Kilo, Nyatanya Makanan Berlendir yang Kelihatannya Menjijikkan Ini Dulunya Pakan Ayam dan Babi, Sekarang Hanya Orang Kaya yang Mampu Beli

Seorang peternak babi mengatakan kepada AFP pada puncak wabah, beberapa peternak yang terkena dampak diam-diam menjual atau membuang bangkai babi, alih-alih melaporkannya ke pemerintah.

(*)