Penulis
Intisari-Online.com –Angulas merupakan bahasa Spanyol yang digunakan untuk menyebut anak belut.
Jangan salah, angulas adalah salah satu makanan paling mahal di negara itu lho.
Detailnya, makanan ini hampir tidak memiliki rasa sama sekali, berlendir, tak ubahnya seperti cacing lemas yang tersaji di atas piring.
Lalu, mengapa harganya mencapai ratusan euro dan dijual direstoran mahal?
Dulu, angulas digunakan untuk pakan ayam dan babi, bahkan bukti sejarah mengungkap makanan ini adalah makanan pokok kelas pekerja di Spanyol utara.
Tetapi jangan kaget, angulas kini dijual per kilo dengan harga 1.000 euro atau setara Rp17 juta.
Jadi, boleh dibilang hanya orang-orang kaya yang mampu membelinya.
Kelangkaan memainkan peran besar dalam melejitnya harga angulas.
Bendungan, degradasi lingkungan, dan penangkapan ikan yang berlebihan, mempengaruhi populasi anakan belut.
Semakin jarang angulas didapatkan, semakin mahal pula harganya.
Baca Juga:Peringatan Untuk Orangtua, Bayi Ini Koma Lalu Tewas Akibat Makan Jeli
Meski tidak memiliki rasa sama sekali, tetapi banyak orang yang penasaran untuk mencobanya sehingga berani membayar dengan harga mahal.
“Saya tidak akan membayar banyak untuk membelinya, makanan ini tidak memiliki rasa atau warna, tidak ada apa pun, mereka bahkan tidak berbau," kata Rodrigo García Fonseca, kepala koki dari restoran Basque yang terkenal di Madrid, padaBBC.
"Selada memiliki lebih banyak aroma, tetapi ada dua orang di sini yang memesan setengah kilo angulas, seharga lima ratus euro pada satu waktu."
"Beberapa orang yang memiliki uang suka menghabiskannya. Siapa yang tidak suka menjadi sombong?" tambahnya.
Sebagai gambaran rasanya, resep memasak angulas biasanya melibatkan menggoreng bawang putih dan cabai merah dalam banyak minyak zaitun dan kemudian menambahkan anakan belut ini.
Tetapi jika harga sekilo angulas sudah terlalu mahal untuk Anda, pada 2016 pelelangan sekotak anak belut terjual dengan harga 5.500 euro per kilo.
Sementara, kotak kedua terjual dengan harga yang lebih murah yakni 1.030 euro.
Menariknya, dua kotak belut ini dibeli oleh orang yang sama, yakni pemilik restoran yang mau membayar mahal untuk promosi bisnisnya.
“Ini adalah sedikit strategi pemasaran untuk restoran saya, serta penghargaan kepada nelayan,” kata Jose Gonzalo Hevia.
“Suasana di pelelangan sangat menarik, ini acara media besar, dan hari berikutnya, nama restoran saya ada di semua surat kabar dan di semua saluran televisi," tambahnya.
Beberapa pelanggannya bahkan daang 20 sampai 30 kali dalam satu musim untuk memakan belut.
Angulas sangat populer di Spanyol, bahkan pasar gelap angulas berkembang pesat di negara itu.(
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik dihttps://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari