Penulis
Intisari-Online.com -Di antara pesawat-pesawat tempur dinasti Sukhoi yang paling sering mencegat pesawat-pesawat intai AS adalah Su-27.
Dalam beberapa bulan terakhir pesawat tempur Su-27 cukup sibuk mencegat pesawat asing yang melintas di atas Laut Baltik, terutama dari AS dan sekutunya di NATO.
Berbagai jenis pesawat tercatat telah mendekat ke perbatasan Rusia dalam setengah tahun terakhir.
Mulai dari pesawat pesawat patroli Р-8А Poseidon hingga pesawat pembom strategis B-1B Lancer milik AS.
Pesawat patroli maritim Orion P-3C milik Jerman, pesawat pengintai Boeing RC-135 milik Inggris, serta pesawat pengintai Gulfstream milik Swedia juga sempat mampir ke wilayah itu dalam lanjutan latihan gabungan NATO tahun lalu.
Baru-baru ini, lebih dari 10 armada jet tempur Sukhoi Su-27 milik Angkatan Laut Rusia mulai melakukan latihan intens yang berfokus pada misi pencegatan.
Belasan jet tempur Su-27 ini dikerahkan oleh Armada Baltik Angkatan Laut Rusia, menurut kantor berita TASS.
Pada hari Senin (22/3), kantor pers Armada melaporkan latihan dimulai di wilayah Kaliningrad.
Dalam laporannya, disebutkan bahwa latihan penerbangan taktis terencana melibatkan lebih dari 10 pesawat tempur Su-27 dari resimen penerbangan dari aviasi angkatan laut Armada Baltik.
Awak pesawat tempur Su-27 akan berfokus pada misi pencegatan pesawat musuh di atas udara selama latihan yang akan berlangsung hingga akhir pekan ini.
Sukhoi Su-27 sendiri memang unit pesawat yang selama ini sering digunakan untuk tugas tersebut.
Pesawat tempur andalan Rusia ini juga akan melakukan serangan elektronik terhadap rudal jelajah dan pembom strategis musuh.
Tidak hanya di udara, semua pilot dan personel yang ada di darat juga dilatih kesiapan serta kesigapannya dalam merespons seragan darurat.
Persiapan mengambil tindakan untuk menghindari serangan musuh serta kecepatan persiapan lapangan udara juga menjadi fokus.
Dalam siaran persnya, armada militer Rusia wilayah Baltik ini mengatakan bahwa tujuan utama dari latiihan ini adalah untuk memeriksa kesiapan personel penerbangan.
Rusia sepertinya mulai menyoroti tingginya tingkat kehadiran militer NATO dalam beberapa bulan terakhir di wilayah tersebut.
Dikutip dari TASS, armada Baltik dalam siaran persnya menulis, "Tujuan dasar dari latihan ini adalah untuk memeriksa kesiapan personel penerbangan untuk menyelesaikan pertempuran, serta mempraktikkan metode operasi baru yang sepenuhnya menggunakan kemampuan tempur pesawat."