Penulis
Intisari-online.com -Penembakan massal kembali terjadi di Amerika Serikat (AS), kali ini di sebuah supermarket di Boulder, Colorado, Senin 22/3/2021.
Diketahui sebanyak 10 orang tewas termasuk seorang petugas polisi.
Kepala Polisi Boulder Maris Herold menjelaskan jika aparat kepolisian menerima laporan telepon tentang letusan senjata dan seseorang dengan "senapan patroli" sekitar pukul 14.30 setempat.
Disebutkan oleh salah satu sumber penegak hukum senior bahwa senjata yang digunakan dalam penembakan itu adalah senapan jenis AR-15.
Melansir The Denver Post, Tom Sullivan minggu lalu baru saja menghitung hari Jumat ke-452 setelah anaknya, Alex, terbunuh di bioskop Aurora akibat penembakan massal.
Ia kemudian mendengar penembakan masal di supermarket Boulder King Soopers Senin kemarin, ia lantas berpikir jika akan ada orang lain menghitung hari Senin setelah keluarga mereka meninggal akibat penembakan itu.
Colorado, salah satu negara bagian AS, tercatat memiliki perbandingan penyintas kekerasan senjata dengan korban meninggal yang tidak seimbang.
Analisis tahun 2019 oleh The Denver Post mencatat jika Colorado memiliki penembakan massal per kapita kelima terbanyak di seluruh negara bagian AS.
Sensus yang dibuat di wilayah statistik metropolitan Denver memiliki penembakan sekolah per kapita sejak 1999 daripada 24 area metro terbesar AS lain.
"Yang kita cari sekarang," ujar Frank DeAngelis, kepala SMA Columbine selama pembunuhan massal 1999, "adalah isu masyarakat, terjadi di sekolah, di bioskop di Colorado, di gereja seluruh negeri, bandara. Kita adalah negara, dunia, yang penuh kekerasan."
Selanjutnya ia mulai khawatir mengenai perasaan mati rasa tumbuh di antara para warga, mengenai refleks warga AS yang mulai berkembang.
Banyak yang sekarang bertanya setelah mendengar penembakan massal lain lagi, "Kali ini berapa banyak?"
DeAngelis mengkhawatirkan mengenai trauma bertumbuh dari warga kota yang terkena berbagai tragedi di tempat-tempat tertentu seperti bagian daging dari supermarket atau saat menonton film Batman, tempat Alex Sullivan terbunuh.
"Itu adalah tempat istriku pergi setelah bekerja di sekolah, dan anak-anaknya mampir untuk istirahat makan siang. Itu adalah pengaturan sangat normal," ujar Senator negara bagian Steve Fenberg mengenai supermarket King Soopers.
Toko itu berada di distriknya, dan tempat pengumuman komersial di selatan Boulder adalah tempat berkumpul utama komunitas di situ.
Negara bagian Colorado memang bukan negara bagian dengan jumlah penembakan massal terbanyak.
Meski begitu, tercatat sejumlah kasus kekerasan senjata yang cukup mengerikan di negara bagian itu.
Mengutip The New York Times, inilah daftar penembakan massal di Colorado.
7 Mei 2019, dua siswa memasuki sekolah akademi di Highlands Ranch, wilayah pinggiran kota Denver dekat Littleton, dan mulai menembaki sesama siswa di dua lokasi berbeda.
Seorang siswa yang menghentikan salah satu penembak tertembak dengan fatal, dan lainnya dilukai karena tembakan senjata.
Akhirnya dua penembak itu tertangkap.
31 Desember 2017, deputi kepala polisi daerah yang membarikade dirinya sendiri di sebuah apartemen di Highlands Ranch terlibat perang senjata dengan petugas polisi yang menangani laporan gangguan.
Seorang petugas terbunuh dan 4 lainnya cedera sebelum polisi membunuh penembak itu.
Tercatat dua warga sipil cedera.
27 November 2015, pria bersenjata dengan senapan serangan memasuki klinik Planned Parenthood di Colorado Springs dan memulai tembakan, membunuh dua warga sipil dan seorang petugas polisi yang mengkonfrontasinya.
Sembilan orang lain terlukai dalam 5 jam kondisi siaga sebelum penembak menyerah.
31 Oktober 2015, pria membawa senapan semi otomatis menembak dan membunuh tiga orang, tambaknya secara acak, di jalan kediaman warga di dekat Colorado Springs.
Ia kemudian dikonfrontasi dan ditembak mati oleh petugas polisi.
20 Juli 2012, pria berjalan ke depan bioskop yang ramai di Aurora selama pertunjukan premier film Batman, ia memasang granat gas dan menembaki para penonton, membunuh 12 orang dan melukai 58 orang lainnya.
12 lainnya cidera akibat keadaan panik, akhirnya penembak itu ditangkap di tempat parkir bioskop.
20 April 1999, dua siswa masuk ke SMA Columbine di Littleton, menembaki seorang guru dan 12 siswa lain, lalu membunuh dirinya sendiri.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini