Kala Musik Bob Marley Disebut Lebih Dahsyat Dibanding Peluru dan Bom Hingga Picu 'Mantan Perwira CIA Membunuhnya', Tapi Fakta Malah Berkata Lain

Maymunah Nasution

Penulis

lagu-lagunya dianggap lebih berbahaya dari peluru dan bom, Bob Marley dikabarkan meninggal karena dibunuh, tapi fakta berkata lain

Intisari-online.com -Siapa yang tidak kenal dengan Bob Marley.

Penyanyi legendaris itu dianggap banyak orang meninggalkan dunia ini terlalu cepat.

Siapa sangka, pada meninggalnya ia masih saja ada kasus teori konspirasi.

Cerita ini berkembang dengan liar di Jamaika.

Baca Juga: Kisah Singa Penakluk dari Yehuda, Manusia yang Dituhankan Kaum Rastafari

Disebutkan dari eturbonews.com, turis Amerika yang meninggalkan Teluk Montego mendengarkan cerita ini dari para supir taksi, dan pengunjung membicarakannya sembari berlibur dan menikmati Jamaika.

"Kita harus menamai Bandara Montego menjadi 'Bandara Internasional Bob Marley'," ujar seorang pemandu wisata lokal kepada para turis.

Rupanya ada seseorang yang mengaku mantan perwira CIA menceritakan jika ia disuruh membunuh Bob Marley.

Bill Oxley, menceritakan jika, "Ia sukses menciptakan revolusi menggunakan musik yang lebih kuat daripada peluru dan bom.

Baca Juga: Inilah Kesaksian Percobaan Pembunuhanm Bob Marley

Bob Marley tahun 1976 adalah ancaman sangat serius terhadap status quo global dan pemegang kekuasaan dunia yang mencoba menerapkan rencana mereka untuk tatanan dunia baru."

Mengutip USA Today, klaim ini sebenarnya sudah lama tapi ramai lagi akibat unggahan di Instagram Submit Conspiracy Theories.

Klaim pembunuhan Bob Marley ini semakin kuat karena Oxley mengakui itu semua saat ia hampir meninggal di ranjang kematiannya.

Namun ada beberapa hal mengapa klaim ini salah.

Baca Juga: ‘Jangan Buang Air Besar di Ketinggian 70.000 Kaki!’ CIA Sampai Harus Tulis Aturan untuk Pilot Pesawat Mata-mata apa yang Boleh Dimakan agar Tidak Kentut dan BAB Saat Jalankan Misi

Meninggal karena kanker

Sebuah obituari dipublikasikan oleh The Guardian sehari setelah meninggalnya Marley pada 11 Mei 1981 menjelaskan ia meninggal akibat kanker.

Ia baru 36 tahun saat itu.

Beberapa bingung bagaimana Marley seorang kulit hitam, bisa mengalami melanoma yang menyebar dari jempol kaki sampai otaknya.

Baca Juga: Waahh… Ternyata yang Sering Digunakan Memasak Ini Bisa Jadi Penyebab Kanker Kulit yang Renggut Nyawa Menantu Hatta Rajasa, Hati-hati!

Melanoma memang lebih rentan menyerang orang berkulit putih.

Namun menurut Mayo Clinic, melanoma tersembunyi ada di area tubuh yang tidak menerima banyak sinar matahari, dan lebih banyak ditemukan di orang-orang dengan kulit gelap.

Lebih jauh lagi, kasus kanker Marley digambarkan dalam artikel di blog ilmiah Penelitian Kanker Inggris sebagai kanker langka yang tumbuh cepat yang sulit ditangani dengan teknologi yang ada di tahun 1980-an.

Teori konspirasi

Baca Juga: 4.900 Tentara Kembali Siaga Setelah Ada Kabar Trump Bakal Jadi Presiden Lagi, Gedung Capitol Dijaga hingga 12 Maret Mendatang

Menambah bumbu dalam teori konspirasi adalah upaya sebelumnya yang terjadi di hidup Marley.

Sebelum diagnosa kankernya, Marley ditembak di dada karena mendukung Perdana Menteri Jamaika Michael Manley, menurut The Guardian.

Sumber klaim artikel konspirasi di YourNewsWire.com itu kini berjudul "CIA Agent Confesses On Deathbed: 'I Killed Bob Marley.'"

Situs itu pun ditutup pada Mei 2019 dan pembuatnya, Sean Adl-Tabatabai, menawarkan pengecek kebenaran sebuah pernyataan untuk penutupan situs tersebut.

Baca Juga: Sebut Tsunami Aceh Dipicu 'Project Seal' Buatan AS, Inilah Jerry D Gray, Mantan Tentara AS yang Pernah Sebut Pemerintahan Jokowi Disusupi Komunis

"Ketika aku menutup YourNewsWire akhir 2019 dan pindah ke NewsPunch, fokus mengenai apa yang kami beritakan di editorial berubah dan kami memutuskan tidak percaya dengan konspirasi dan juga lebih bertanggung jawab dalam pengecekan kebenaran sebelum dipublikasi," ujar Adl-Tabatabai.

Menurut USA Today sendiri keberadaan Bill Oxley itu tidak ada.

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini

Artikel Terkait