Penulis
Intisari-Online.com - Sebagai negara militer terkuat di dunia, Amerika Serikat (AS) tak pernah takut untuk berperang.
Sebab mereka telah memiliki segalanya.
Ada jutaan tentara yang siap beraksi, ribuan senjata militer yang canggih, hingga uang miliaran untuk membantu.
Segala keunggulanan itu lantas membuat AS bersiap perang di Laut China Selatan.
Ada apa?
Dilansir dariexpress.co.uk pada Jumat (19/3/2021), militer AS telah memulai kesiapan perang di wilayah sengketa itu.
Dilaporkan operasi pengintaian yang sering dilakukan oleh Angkatan Laut dan Angkatan Udara AS adalah senjata awalnya.
The South China Sea Strategic Situation Probing Initiative (SCSPI), sebuah jaringan penelitian internasional yang didedikasikan untuk melacak tindakan penting dan perubahan politik di kawasan, merilis laporan 38 halaman pada 12 Maret 2021 yang merinci peristiwa tahun lalu.
Laporan tersebut berbunyi: “Militer AS terus melakukan aktivitas militer intensif di Laut China Selatan."
"Mereka biasanya menggunakan kelompok penyerang kapal induk, pembom strategis dan kapal selam serangan nuklir."
"Jika Anda melihat salah satu dari senjata militer di atas, maka mereka tengah bersiap."
Sementara itu, Angkatan Laut dan Angkatan Udara AS terus melakukan operasi pengintaian di Laut China Selatan.
Mereka mengerahkan campuran pesawat pengintai, termasuk dari kontraktor sipil ke Laut China Selatan.
Di mana semua militer AS tengah membangun momentum yang kuat untuk menentukan medan perang dan kesiapan berperang.
Sebelumnya, militer AS menolak kalau mereka hadir untuk berperang dengan China.
Sebab, operasi militer AS telah bertindak di kawasan itu untuk melindungi kebebasan navigasi dan berkontribusi pada Indo-Pasifik yang bebas.
Itu karenaChina dan banyak negara lain telah mengklaimLaut China Selatan yangkaya sumber daya itu dan menyebabkan ketegangan.
Apalagi memang faktanya telah terjadi kegiatan besar-besaran di wilayah itu pada tahun 2020.
Laporan tersebut menambahkan bahwa hampir 1.000 misi pengintaian dilakukan di wilayah tersebut tahun lalu.
Laporan SCSPI terbaru adalah yang ketiga dari jenisnya saat inisiatif tersebut dibuat pada tahun 2019.
Laporan tersebut melanjutkan: “Pada tahun 2020, militer AS mengerahkan tekanan maksimum di Laut China Selatan melalui serangkaian gerakan intensif."
"Seperti mengerahkan berbagai platform senjata strategis ke wilayah tersebut, sering beroperasi di dekat pulau-pulau dan terumbu karang yang ditempatkan diChina, serta transit di Selat Taiwan."
"AS melakukannya dalam upaya untukpamer kekuatan militernya dan menghalangi China."