Find Us On Social Media :

Hati-hati, Kecemasan Bisa Sebabkan Penyakit Refluks Gastroesofagus!

By Mentari DP, Kamis, 18 Maret 2021 | 14:30 WIB

Penyakit refluks gastroesofagus dan kecemasan memang memiliki hubungan yang erat.

Intisari-Online.com - Banyak orang yang didiagnosis dengan penyakit refluks gastroesofagus.

Padahal gejala penyakit yang sering disebut GERD ini begitu menjengkelkan.

Gejala penyakit refluks gastroesofagus antara lain mulut terasa asam atau pahit, heartburn, sakit tenggorokan, atau rasa tidak nyaman di bagian tengah.

Baca Juga: 5 Cara Agar Penyakit Refluks Gastroesofagus Tak Kambuh di Malam Hari

Tentu saja gejala-gejala itu bisa mengganggu aktivitas kita.

Misalnya ketika ingin melakukan wawancara kerja atau menghadapi ujian yang dianggap begitu sulit di sekolah atau di kampus.

Jika pernah Anda pernah mengalaminya, Anda kemungkinan baru saja mengalami gejala penyakit refluks gastroesofagus akibat kecamasan atau stres.

Penyakit refluks gastroesofagus dan kecemasan memang memiliki hubungan yang erat.

Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa kecemasan dapat memperburuk gejala refluks asam.

Kecemasan dan stres juga dapat menjadi faktor penyebab terjadinya asam lambung naik dalam beberapa kasus.

Begitu juga sebaliknya, refluks asam dapat membuat stres dan dapat menyebabkan kecemasan pada beberapa orang.

Baca Juga: 3 Pengobatan Alami Untuk Mengatasi Penyakit Refluks Gastroesofagus

Apa hubungan antara kecemasan dan penyakit refluks gastroesofagus?

Melansir Medical News Today, ada beberapa bukti yang menunjukkan bahwa stres dan kecemasan dapat memicu naiknya asam lambung atau memperburuk gejala.

Misalnya, sebuah studi pada 2018 yang melibatkan lebih dari 19.000 orang menemukan bahwa mereka yang mengalami kecemasan lebih mungkin mengalami gejala penyakit refluks gastroesofagus.

Para peneliti mengajukan beberapa kemungkinan alasan fisik untuk ini:

- Kecemasan dapat mengurangi tekanan pada sfingter esofagus bagian bawah, yang merupakan pita otot yang menjaga perut tetap tertutup dan mencegah asam bocor ke kerongkongan.

- Respons stres dan kecemasan dapat menyebabkan ketegangan otot yang berlangsung lama.

Jika hal ini memengaruhi otot-otot di sekitar perut, dapat meningkatkan tekanan pada organ ini dan mendorong asam ke atas

- Tingkat kecemasan yang tinggi dapat meningkatkan produksi asam lambung

Penulis studi yang diterbitkan dalam di Jurnal Clinical Gastroenterology and Hepatology juga menemukan bahwa di antara orang dengan GERD, gejala asam lambung naik termasuk nyeri dada atau heartburn lebih parah dialami oleh mereka yang memiliki tingkat kecemasan yang lebih tinggi.

Baca Juga: Sering Keliru, Ini Bedanya Penyakit Refluks Gastroesofagus dengan Maag

Para ilmuwan juga mencatat bahwa GERD dapat menjadi sumber utama stres dan kecemasan bagi manusia.

Pada 2019, peneliti mencatat bahwa orang dengan GERD yang mengalami nyeri dada memiliki tingkat depresi dan kecemasan yang jauh lebih tinggi daripada mereka yang tidak mengalami nyeri di bagian tubuh ini.

Penulis penelitian juga menunjukkan bahwa orang mungkin mengaitkan gejala seperti nyeri dada dengan kondisi lain yang lebih serius, misalnya sakit jantung, sehingga meningkatkan kecemasan mereka tentang gejala ini.

Kombinasi faktor-faktor ini memungkinkan terjadinya lingkaran setan.

Di mana, GERD dapat menyebabkan stres dan kecemasan, namun tingkat stres dan kecemasan juga berkontribusi pada GERD.

Menemukan cara fisik dan psikologis untuk menangani gejala-gejala ini sangat penting untuk memutus siklus dan menemukan kelegaan.

 

(kompas.com)

Baca Juga: Sakit Penyakit Refluks Gastroesofagus? Sebaiknya Hindari 4 Makanan Ini