Find Us On Social Media :

‘Kami Benar-benar Muak! Kami Lapar, Kami Bisa Mati!’ Teriakan Para Pengunjuk Rasa Akibat Melemahnya Mata Uang Lebanon yang Keterlaluan Hingga Alami Krisis Akut

By K. Tatik Wardayati, Rabu, 17 Maret 2021 | 18:00 WIB

Pengunjuk rasa Lebanon atas melemahnya mata uang di depan ban yang dibakar.

Intisari-Online.com – Keadaan perekonomian Lebanon mengalami krisis akut.

Terlebih lagi karena ledakan dahsyat di pelabuhan Beirut, Lebanon pada tahun lalu, yang juga berdampak keamanan pangan.

Ditambah lagi keadaan politik di Lebanon yang tak kunjung mengalami kestabilan, muncullah para pengunjuk rasa di berbagai tempat.

Para pengunjuk rasa membakar ban dan memblokir jalan di Beirut pada hari Selasa (16/3/2021), ketika mata uang Lebanon jatuh melewati tonggak sejarah baru.

Baca Juga: 'Jika Anda Menyerang Lebanon, Kami Akan Menyerang Kota Anda', Begini Cara Hizbullah Mengancam untuk Hancurkan Angkatan Udara Israel, Gunakan Rudal Buatan Musuh Bebuyutan Israel

Melansir Reuters, dealer di pasar mata uang mengatakan pound Lebanon diperdagangkan sekitar 15.000 terhadap dollar, setelah kehilangan sepertiga nilainya dalam dua minggu terakhir.

Bank telah memblokir akses nasabah ke simpanan dollar, dan kemiskinan menyebar.

Namun, politisi Lebanon belum meluncurkan rencana penyelamatan yang dapat membuka bantuan asing.

"Biarkan mereka bangun sekarang. Kasihanilah kami, kami memohon padamu!" kata seorang pengunjuk rasa, Hussein Makieh.

Baca Juga: Gelar Latihan Dadakan untuk Kesiapan Tempur, Rupanya Angkatan Udara Israel Ini Masuk Angkatan Udara Terkuat di Dunia, Apa Kehebatannya?