Find Us On Social Media :

Tak Hanya Garong Duit Online, Korea Utara Kepergok Kirim Kapal untuk Lakukan Tindakan Ilegal di Laut China Timur Demi Tambah Pundi-pundi Uangnya, Apa yang Mereka Lakukan?

By Tatik Ariyani, Rabu, 10 Maret 2021 | 16:02 WIB

Ilustrasi: Korea Utara

Intisari-Online.com - Baru-baru ini, PBB melaporkan bahwa Korea Utara mempertahankan dan mengembangkan program rudal nuklir dan balistiknya sepanjang tahun 2020 yang melanggar sanksi internasional.

Korea Utara mendanai kegiatannya tersebut dengan sekitar $ 300 juta (sekitar Rp4,2 triliun).

Dana itu dicuri melalui peretasan dunia maya.

Pemantau PBB menilai bahwa pada tahun 2020 peretas yang terkait dengan Korea Utara "terus melakukan operasi terhadap lembaga keuangan dan lembaga pertukaran mata uang virtual untuk menghasilkan pendapatan" guna mendukung program nuklir dan misilnya.

Baca Juga: Takut Negaranya Jatuh Dalam Cengkeraman Korea Utara, Militer Korea Selatan Rela Jor-joran Gelontorkan Uang Sebanyak Ini Untuk Bayar Pasukan Amerika, 'Sampai 5 Kali Lipat!'

"Menurut salah satu negara anggota, total pencurian aset virtual DPRK (Korea Utara), dari 2019 hingga November 2020, bernilai sekitar $ 316,4 juta (sekitar Rp4,4 triliun)," kata laporan itu

Yang terbaru, Departemen Kehakiman Amerika Serikat menuduh tiga programmer komputer yang bekerja untuk militer Korea Utara menggunakan serangan siber lintas batas untuk mengumpulkan uang bagi Korea Utara dan pemimpinnya Kim Jong Un.

Tak berhenti sampai di situ, kali ini sebuah kapal Angkatan Laut Prancis menangkap dua kapal tanker yang mencurigakan di dekat Korea Utara.

Baca Juga: Jadi Sekutu Saat Perang Vietnam, Korea Utara Kembali Perkuat Hubungan dengan Negara Tetangga Indonesia Ini Meski dulu Biarkan China Bakar Negara Itu, Keputusasaan Ini Penyebabnya