Find Us On Social Media :

Ingin Menikah di Tengah Pandemi? Periksa Ini Dulu!

By Wentina Magdalena, Kamis, 4 Maret 2021 | 20:54 WIB

Banyak pasangan yang mendamba anak di pernikahan

Intisari-Online.com - Pandemi ternyata tak menyurutkan keinginan para pasangan untuk membangun mahligai rumah tangga.

Ini terbukti dari data Kementrian Agama RI yang mencatat hingga 3 maret 2021 ada 272.968 peristiwa pernikahan yang terjadi di Indonesia.

Bagi para pasangan yang telah menyiapkan diri untuk menuju tahap ini sebaiknya telah mempersiapkan diri dari segi finansial, mental, maupun kesehatan.

Sayangnya, sebagian masih ada yang tutup mata mengenai masalah kesehatan ini, padahal melakukan pemeriksaan medis pranikah sangatlah penting untuk kualitas pernikahan.

Dengan melakukan tes medis pranikah kita dapat mengetahui kondisi kesehatan pasangan masing-masing yang nantinya akan mempengaruhi kondisi kehamilan dan kualitas keturunan kedepan, salah satunya adalah pemeriksaan kesehatan reproduksi.

Melakukan pemeriksaan kesehatan reproduksi dari kedua belah pihak menjelang pernikahan dapat mengantisipasi infertilitas (gangguan kesuburan) serta menghindari permasalahan internal terkait ketidakhadiran anak bagi pasangan yang mendamba anak.

Gangguan kesuburan ini bisa berasal dari dua pihak.

Presentasenya antara pria dan wanita adalah sama, yakni 35 % persen berasal dari pria, 35% dari perempuan, 20% adalah kombinasi kedua belah pihak, dan 10% karena faktor yang tidak dapat dijelaskan.

Baca Juga: Pengakuan Mengejutkan Mafia Yakuza Jepang, Meski Jalankan 'Bisnis Haram' Yakuza Mengaku Keuangannya Babak Belur Dihajar Covid-19, Sang Bos Hanya Bisa Pasrah

Menurut dr. Aida Riyanti, Sp.OG-KFER, MRep.Sc, dokter spesialis kebidanan dan kandungan konsultan fertilitas, endokrinologi, dan reproduksi yang berpraktik di RS Pondok Indah IVF (In – Vitro Fertilization) Centre dan RS Pondok Indah, banyak faktor penyebab infertilitas yang akan diketahui lewat pemeriksaan dasar, yakni analisis sperma pada pria dan pemeriksaan hormon, ultrasonografi transvaginal, maupun histerosalpingografi pada perempuan.

 “Pada laki-laki, infertilitas dapat disebabkan oleh gangguan pada sperma, dari jumlah, bentuk, kemampuan sperma bergerak, hingga materi genetik (DNA) sperma. Sedangkan pada perempuan, infertilitas dapat disebabkan oleh adanya gangguan pematangan sel telur (ovulasi), adanya sumbatan atau infeksi pada saluran indung telur, masalah pada rahim, serta adanya gangguan pada rahim/indung telur seperti kista cokelat (endometriosis),” papar dokter Aida dalam konferensi pers, Kamis (4/2/2021).