Gara-gara Senjata Pemusnah Massal Rusia, Perusahaan-perusahaan Ini Masuk Daftar Hitam AS

Tatik Ariyani

Penulis

Sistem rudal anti pesawat Angkatan Udara Rusia

Intisari-Online.com - Rusia masih terus mengembangkan sistem persenjataannya hingga saat ini.

Semakin canggih senjata yang dikembangkannya, semakin mematikan pula senjata tersebutkarena bisa menjadi senjata pemusnah massal.

Untuk itu, perlu adanya pembatasan atau sanksi atas pengembangan senjata-senjata yang sangat berisiko merusak.

Baca Juga: Dibangga-banggakan Rusia, Vaksin Sputnik V Malah Diragukan oleh Rakyatnya Sendiri, Rupanya Ini Alasannya

Departemen Perdagangan Amerika Serikat (AS) memasukkan 14 entitas yang berlokasi di Rusia, Jerman, dan Swiss ke daftar hitam lantaran terkait senjata pemusnah massal negeri beruang merah.

"Berdasarkan aktivitas proliferasi mereka dalam mendukung program senjata pemusnah massal dan kegiatan senjata kimia Rusia," kata Biro Industri dan Keamanan (BIS) Departemen Perdagangan AS di situs resminya, Selasa (2/3).

Langkah ini melengkapi penambahan lima fasilitas Pemerintah Rusia ke Daftar Entitas pada Agustus 2020 lalu karena mendukung program senjata kimia dan biologi Rusia.

Baca Juga: Jadi Negara yang Juga Miliki Senjata Nuklir Selain AS, Pakar Sebut Kemungkinan Besar Rusia Bukan Lagi Musuh Bebuyutan Negeri Paman Sam, Kebrobokan Negeri Beruang Ini Sebabnya

Mengutip TASS, Ke-10 perusahaan Rusia yang masuk daftar hitam: Pusat Ilmiah ke-27 Kementerian Pertahanan Rusia, Chimmed Group, Femteco, Interlab, LabInvest, Produk Analit OOO, Instrumen Intertech OOO, Pharmcontract GC, Rau Farm, dan Daerahnab.

Selain itu, daftar hitam Departemen Perdagangan AS tersebut juga memasukkan tiga perusahaan di Jerman (Chimconnect Gmbh, Pharmcontract Gmbh, Riol-Chemie) dan satu entitas di Swiss (Chimconnect AG).

Daftar Entitas adalah alat yang BIS gunakan untuk membatasi ekspor, ekspor ulang, dan pemindahan barang-barang yang tunduk pada Peraturan Administrasi Ekspor (EAR) ke orang-orang, baik individu, organisasi, maupun perusahaan.

"Yang secara wajar diyakini terlibat, atau untuk menimbulkan risiko signifikan untuk terlibat, dalam aktivitas yang bertentangan dengan keamanan nasional atau kepentingan kebijakan luar negeri Amerika Serikat," sebut BIS.

Baca Juga: Weton Paling Sakti; Watak Pria dan Wanita Berdasarkan Jam Lahir Menurut Primbon Jawa

Selain itu, BIS secara aktif menilai langkah-langkah yang tepat untuk mereka terapkan di bawah EAR, sehubungan dengan keputusan Menteri Luar Negeri AS baru-baru ini, berdasarkan Pasal 306 (a) Undang-Undang Pengendalian Senjata Kimia dan Biologis dan Penghapusan Peperangan Tahun 1991.

Departemen Perdagangan AS mengungkap, “Penggunaan senjata kimia oleh Pemerintah Rusia bertentangan dengan keamanan nasional dan kepentingan kebijakan luar negeri Amerika Serikat, serta hukum internasional."

Mereka mengimbuhkan, "Departemen Perdagangan berkomitmen untuk mencegah Rusia mengakses teknologi sensitif AS yang mungkin dialihkan ke bahan kimia berbahaya dan senjata pemusnah massal lainnya."

Artikel Terkait