Find Us On Social Media :

Bak Harimau Kehilangan Taring, Reaksi Hitler saat 'Diseret' untuk Rayakan Ulang Tahun Terakhirnya Benar-benar Mengerikan

By Ade S, Selasa, 2 Maret 2021 | 18:04 WIB

Adolf Hitler dan pacarnya Eva Braun menjelang kematian keduanya.

Intisari-Online.com - Dalam kondisi Jerman yang semakin terdesak dan semangat yang lumpuh, pemimpin Nazi Adolf Hitler malah 'dipaksa' rayakan ulang tahunnya.

Tak ayal kondisi perayaan itu pun malah digambarkan sebagai upacara paling mengerikan yang pernah terjadi.

Hal ini disampaikan oleh saksi paling bisa dipercaya mengenai hari terakhir kematian Adolf Hitler dengan Eva Braun, yaitu Heinz Linge.

Waktu itu ia menjadi pelayan pribadi Hitler sampai majikannya meninggal akhir bulan April 1945.

Baca Juga: Disebut Sebagai Diktator Paling Kejam Sepanjang Sejarah, Ternyata Adolf Hitler Pernah Kirim Armada Perang ke Indonesia, Terungkap Berkat Penemuan Benda Ini di Laut Jawa

Ia sendiri yang menyalakan api untuk-membakar dua mayat yang telah disiramnya dengan bensin.

Dengan buku itu ia membantah semua hipotese bahwa Hitler akan hidup kembali setelah Reich ke III ambruk.

Inilah ceritanya yang dimuat dalam Paris Match berdasarkan bukunya "Bis zum Untergang".

Dalam bunker (tempat perlindungan) gedung kanselir di Berlin saya ikut merayakan upacara paling mengerikan yang pernah saya alami.

Baca Juga: ‘Saya tahu Teman Saya Tidak Akan Meninggalkan Saya’, Kisah Operasi Eiche, Penyelamatan Diktator Italia Benito Mussolini

Hari ulang tahun terakhir Hitler. Waktu itu tanggal 20 April 1945 dan sekitar kami bom Rusia berdentuman. Sepuluh hari kemudian Fuehrer bunuh diri.

Pada tahun-tahun sebelumnya ulang tahun itu dirasakan pada tanggal 19 malam menjelang 20 April.

Tepat pukul 12 tengah malam seluruh karyawan termasuk saya, dipersilakan menemuinya di salon besar gedung kanselir untuk mengucapkan selamat.

Namun suasana kali ini berbeda sekali. Tidak mungkin untuk mengumpulkan pegawai tinggi pemerintah di gedung kanselir. Semua tinggal puing-puing.

Baca Juga: Mengenal Operasi Barbarossa; Invasi Gagal Hitler ke Uni Soviet, Padahal Sudah Libatkan Tiga Juta Tentara dengan Ribuan Pesawat dan Artileri

Di tanah berserakan tegel marmer dan porfir (sejenis marmer) tercampur dengan kristal dari lampu-lampu gantung besar dan mebel yang porak poranda.

Pintu-pintu kuat sudah lepas dari kusennya. Sebuah ruangan yang masih berdiri tegak digunakan untuk pos komando.

Kantor kepala rumah tangga berada di tempat perlindungan, 15 meter di bawah tanah. Untuk sampai ke situ orang harus menuruni tangga.

Di situlah Fuehrer berkata kepada saya: "Saya sama sekali tidak mau menerima ucapan selamat seperti biasa. Saya minta kau menolak para tamu. Terus terang tidak ada suatu alasan untuk memberi selamat kepada saya.”

Baca Juga: 9 Fakta yang Perlu Anda Ketahui tentang Serangan Jepang terhadap Pearl Harbor, Salah Satunya Bukan Ini yang Menyebabkan Hitler Menyerang Amerika

Hitler kelihatan letih dan terjepit

Menjelang pukul 12 malam ada tujuh orang tokoh pemerintahan menunggu di kamar tunggu yang sempit.

Seluruh perlindungan memang hanya terdiri dari sepuluh ruangan kecil seperti itu. Dari kamar tunggu orang bisa ke kantor Fuehrer, ruang duduk Eva Braun dan ruang konferensi.

Dari situ orang bisa munuju ke pintu darurat.

Di antara orang yang datang terdapat Jenderal Wilhelm Burgdorf (ajudan), pemimpin SS Hermann Fegelein (ipar Eva Braun) dan ajudan pribadi Hitler, Julius Schaub.

Ketika saya menyampaikan kepada Hitler tentang kehadiran mereka, ia memandang saya dengan sorot mata yang letih dan terjepit.

Ia minta saya menyampaikan ia tidak mempunyai waktu untuk menerima mereka. Namun Fegelein, suami Gretl (saudara Eva) menggunakan hubungan baiknya dengan Eva.

Ia mendesak Eva agar minta Fuehrer menerima kelompoknya yang khusus datang mengucapkan selamat ulangtahun.

Eva berhasil dalam misinya, Hitler bangun juga walaupun dengan hati berat. Ia menuju ke kamar tunggu dengan langkah terseok-seok dan bungkuk.

Para tamu hanya sempat mengucapkan "Selamat ulang tahun" lalu ia memalingkan diri. Lima atau enam orang lain yang baru datang termasuk Hans Baur, kapten penerbang Hitler, masih sempat mengucapkan sepatah dua patah kata.

Setelah suatu perbincangan sejenak mengenai situasi militer, Eva Braun masuk ke kamar kerja Hitler.

Ia mempersilakan semua minum teh bersama, lalu pergi ke dekat kantor. Upacara ulang tahun berlangsung, prihatin, sesuai dengan keadaan.

Hari pukul 9 pagi ketika saya membangunkari Fuehrer yang hampir tidak tidur, Jendral Burgdorf datang memberitahu berita baru yang sangat penting tentang situasi di medan perang.

Tanpa berganti pakaian, Hitler langsung muncul di pintu.

''Ada apa Burgdorf,” ia bertanya.

Ia mendapat berita bahwa orang Rusia sudah berhasil menembus garis pertahanan antara Guben dan Forst di luar kota Berlin.

Setelah jendral itu pergi Hitler mengatakan kepada saya: "Linge saya hampir tidak tidur, bangunkan saya sejam lebih lambat dari biasa, pukul 2 sore.”

Segera setelah bangun pukul 2 sore, Hitler sarapan, lalu bermain-main dengan anjing Wolf, anak anjing kesayangannya, Blondie, sampai ia makan siang bersama Eva dan para sekretarisnya.

Ia kini lemas sekali dan tidak mau ketemu siapapun juga, kecuali Eva dan saya.

Baca Juga: Hari-hari Terakhir Kehidupan Hitler di Bunker, Bunuh Diri Bersama Pasangannya untuk Kemudian Dikremasi, Ditemukan Juga Mayat Anak-anak yang Telah Dibunuh Orangtuanya Kemudian Bunuh Diri

Orang SS berkumpul di pintu masuk perlindungan

Namun ia tidak berhasil menghindarkan diri dari upacara ulang tahun.

Pukul 3 sore beberapa perwira mewakili kelompok Hitler Muda, anggota dari komando pasukan pengawal, anggota- anggota SS, berkumpul di pintu masuk bunker di gedung kanselir.

Hitler mendekati mereka dengan mengenakan baju seragam berwarna abu-abu lapangan.

Saya mengikutinya bersama ajudan angkatan laut, Von Putkammer.

Begitu Hitler muncul kelompok kecil itu mengambil posisi resmi dan menyambutnya dengan tangan kanan diangkat seperti yang biasa dilakukan orang Jerman waktu itu.

Di taman dekatnya beberapa tokoh lain yang ada di Berlin juga bergegas datang. Himmler dan Bormann paling depan.

Pukul 4 Sore akan diadakan pertemuan harian untuk membahas situasi di medan perang dalam bunker, yang tidak bisa ditinggalkan Hitler lagi.

Saya melaporkan berturut-turut kedatangan Goering, Ribbentrop, Doenitz, Keitel. Kemudian mereka memberi selamat dan rupanya tidak ada yang meramalkan saat akhir yang demikian buruk sedang mendekati.

Mereka semua berjanji akan setia sampai mati.

Baca Juga: Bagaimana Perang Dunia Pertama Mengubah Hitler Menjadi Seorang Fasis, Masa Kecilnya Digambarkan Sebagai Salah Satu Tentara Paling Berani di Setiap Pertempuran

Gunung menjelang meletus

"Saya kagum dengan kemampuan Fuehrer memberi harapan kepada perwira dan tentaranya di medan perang kalau mereka datang untuk bertemu dengari dia dan kadang-kadang bahkan pada orangTorang sekitarnya. Beberapa jenderal yang datang untuk melaporkan keadaan sebenarnya, meninggalkan Hitler dengan harapan baru.

Akhirnya hanya beberapa orang yang tahu bahwa gunung sudah hampir meletus.

Hitler itulah yang kami hadapi selama 10 hari terakhir penuh arti, mulai dari hari ulang tahunnya, hari pernikahan resminya dengan Eva Braun, sampai kedatangan tentara Rusia pertama ke gedung kanselir.

Bahkan sampai saat itu ia tetap raksasa yang meyakinkan orang-orang di sekitarnya. Tetapi ia menjadi penakut dan menaruh prasangka pada setiap orang.

Ia tidak mau menerima siapapun kecuali Doenitiz, Goebbels, Bormann dan kami, anggota kelompok intinya.

Ia hanya melihat bahaya dan kesulitan di sekitarnya. Keadaan menunjukkan bahwa rasa curiga itu bukan hanya imajinasi karena bahkan Himmler telah berunding dengan "musuh" bertentangan dengan kemauan Hitler.

Ia mengatupkan giginya, menutupi tubuhnya yang letih dengan syal kecil dan mencoba untuk main sebagai Fuehrer yang masih penuh kekuasaan.

Saya sudah mengenal dia selama sepuluh tahun. Saya melihat kelemahannya. Tangan kirinya bergetar dan ini tambah jelas kalau ia membiarkan lengarmya menggantung di sisi-tubuhnya.

Ia juga terus mencari pegangan pada meja atau kursi.

Baca Juga: Ramalan Nostradamus, Mana yang Menjadi Kenyataan? Dari Ramalan Kedatangan Hitler Hingga Penembakan Presiden Kennedy