Penulis
Intisari-online.com -Rusia mendapatkan kesempatan ikut dalam pameran senjata internasional IDEX 2021.
Tidak menunggu waktu lama, mereka segera mengirim Rosoboroexport, perusahaan senjata negara yang ada di bawah Rostec.
Dari perusahaan tersebut berbagai senjata canggih Rusia mulai dipamerkan.
Menyoroti kebutuhan peperangan elektronik di era modern, sejumlah peralatan tempur anti-drone turut dipamerkan.
Rosoboronexport merupakan bagian dari perusahaan teknologi negara, Rostec.
Dilansir dari TASS, Rosoboronexport mengadakan presentasi terbuka bertajuk "Pendekatan Baru untuk Membangun Sistem Counter-Drone Terpadu", di stan pajangannya pada 22 Februari lalu.
Rosoboronexport mendemonstrasikan sistem peperangan elektronik Repellent-Patrol yang mampu mengganggu kendaraan udara tak berawak (UAV) pada jarak hingga 20 km.
Bukan cuma itu, Rosoboronexport juga akan memamerkan pistol elektro-magnetik Pishchal, salah satu pengacau sistem drone dalam genggaman paling ringan di pasaran.
Baca Juga: Andalkan Sistem 'Drone Dome' Canggih Israel, Inggris Lacak Kekacauan
Bobotnya hanya sekitar 3,5 kg tetapi dapat mengganggu saluran navigasi dan kontrol UAV pada jarak hingga 2 km, pamer Rosoboronexport.
"Sebagai bagian dari presentasi, Rosoboronexport akan menawarkan solusi paket barunya sistem yang mampu secara efektif melawan serangan oleh kendaraan udara tak berawak, menggabungkan peperangan elektronik dan sistem pertahanan udara dari berbagai kelas," ungkap perusahaan tersebut.
Peralatan lain yang juga menjadi unggulan adalah senjata anti-pesawat Pantsyr-S1M dan sistem rudal permukaan-ke-udara Tor.
Keduanya merupakan komponen hard-kill dari sistem UAV counter andalan Rosoboronexport.
Dijelaskan bahwa Pantsyr-S1M memiliki persenjataan rudal dan senjata serta menghilangkan target udara pada jarak hingga 30 km dan pada ketinggian hingga 18 km.
Produk terakhir yang dipamerkan adalah sistem pertahanan udara portabel manusia (MANPAD) Verba atau Igla-S, dan juga kendaraan tempur regu MANPAD Gibka-S yang mampu menembakkan rudal Verba atau Igla-S.
Secara sederhana, sistem pertahanan udara portabel ini dapat menghancurkan target pada jarak maksimum 6 km dan ketinggian maksimum 3,5 km.
Rosoboronexport yakin bahwa peralatan tempur anti-drone yang mereka tawarkan akan sangat berguna di era peperangan elektronik seperti sekarang, baik untuk menyerang maupun bertahan.
Sebagai perusahaan senjata yang dikelola pemerintah, tentunta Rosoboronexport berharap akan ada banyak negara yang tertarik dengan produk mereka dan membuka peluang kerja sama.
Pameran senjata internasional IDEX 2021 berlangsung di Uni Emirat Arab pada 21-25 Februari. Dengan tema "The Prosperity and Development of Artificial Intelligence and Advanced Technology and the Protection in the Era of the 4IR", lebih dari 2.400 delegasi dari 80 negara bergabung dalam pameran dan konferensi tersebut.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini