Para anggota Navy SEAL yang secara rutin melakukan latihan bersama Denjaka selalu dibuat geleng-geleng kepala mengingat latihan Denjaka tergolong ekstrem dan berbahaya.
Misalnya saja para personel Denjaka biasa melakukan latihan menembak sasaran dalam jarak dekat dan saling berhadap-hadapan menggunakan peluru tajam.
Juga melakukan demo penerjunan dari udara untuk membebaskan teroris dengan cara terjun di atas atap gedung atau kapal kecil yang sedang melaju di tengah laut, dan lain-lain.
Pasukan ini juga terlatih berenang di laut dengan jarak jauh dan menyelam ke dasar laut.
Sejak memperoleh legalisasi lewat surat keputusan Panglima ABRI tahun 1984, pasukan khusus ini menjadi satuan antiteror yang pembinaannya khusus di bawah Komandan Korps Marinir.
Satuan elite ini bermarkas komando merangkap pusat pendidikannya di Bhumi Marinir Cilandak, Jakarta Selatan.
Denjaka memiliki fasilitas latihan yang lengkap di Bhumi Marinir.
Terdapat bangunan yang bisa mensimulasikan lautan, kapal perang, kapal selam, hutan belantara, rawa-rawa, bangunan untuk latihan perang antiteror, dan lainya.