'Yang Dapat Vaksin yang Sudah Dekat dengan Menkes', Kala Vaksinasi Covid-19 di Negara Ini Mendahulukan Koneksi dengan Menkes, Ia Akhirnya Mundur Setelah Hampir 'Digoreng' Rakyatnya

Maymunah Nasution

Penulis

Vaksin jadi alat politik lagi, Argentina gunakan koneksi dengan menkes agar bisa vaksinasi awal

Intisari-online.com -Menteri Kesehatan Argentina telah mengundurkan diri setelah laporan skandal tentangnya muncul.

Skandal ini berkaitan dengan warga di negara Amerika Selatan tersebut menggunakan koneksi agar bisa divaksin terlebih dahulu.

Dalam pernyataan yang diunggah ke Twitter Jumat lalu, Gines Gonzalez Garcia mengatakan banyak individu bisa maju mendapat vaksin Covid-19 duluan karena "kebingungan" di kantornya saat ia pergi.

Baca Juga: Sudah Jual Vaksin ke Berbagai Negara, Orang China Malah Ketahuan Ogah Gunakan Vaksin Buatan Negara Sendiri, Terungkap Ini Fakta Mengejutkan Soal Vaksin Buatan China!

Akibatnya, banyak rakyat Argentina menuntutnya untuk mundur.

"Merespon permintaan Anda, saya kabarkan pengunduran diri saya dari posisi menteri kesehatan," tulis Garcia dalam surat dikirimkan ke Presiden Alberto Fernandez.

Sebelumnya presiden Argentina tersebut sudah meminta pengunduran diri menkes itu.

Baca Juga: Akhirnya Harapan untuk Hentikan Pandemi Covid-19 Bakal Terwujud, Israel Sebut Sudah Berhasil Atasi Virus Corona dengan Vaksin, Rahasianya Pun Bakal Diungkapkan

Garcia juga membuat cuitan, "Aku utarakan terima kasihku kepada mayoritas warga Argentina atas komitmen dan dukungan kebijakan yang kita terapkan membangun sistem kesehatan federal kita, dengan kesetaraan, akses dan kualitas lebih besar."

Skandal bocor setelah jurnalis Argentina mengatakan ia telah menerima suntikan Covid-19 setelah berbicara langsung ke menteri itu.

Garcia kemudian digantikan oleh salah satu deputi menterinya, Carla Vizzotti.

Baca Juga: Meski Menyandang Gelar Negara Kaya Raya di Dunia, Siapa Sangka Negara-negara Ini Timbun Vaksin Virus Corona, Masing-masing Punya Lebih dari 1 Miliar Dosis

Carla Vizzotti sendiri bertanggung jawab mengamankan vaksin yang dibeli negaranya, Sputnik V dari Rusia.

Argentina memberikan prioritas vaksin untuk pekerja medis dalam prograam vaksinasi.

Sementara vaksinasi untuk warga berusia di atas 70 tahun dimulai sejak Rabu lalu.

Baca Juga: Bukannya Pentingkan Rakyat Kecil, di Negara Ini Pejabat Diam-Diam Manfaatkan Kekuasannya Untuk Suntik Dirinya Sendiri dengan Vaksin Covid-19, Ada 500 Pejabat Melakukannya

Negara dengan 44 juta warga itu telah melaporkan lebih dari 2 juta kasus Covid-19 dan 51 ribu kematian karena virus Corona, menurut data Universitas Johns Hopkins.

Pengiriman vaksin Covid-19 telah mundur jauh dari yang diharapkan Argentina.

Negara ini juga bukan satu-satunya di Amerika Latin yang menghadapi skandal vaksin virus Corona.

Menteri kesehatan dan luar negeri Peru mengundurkan diri bulan ini.

Baca Juga: Sudah Lama Pesan Vaksin Covid-19 dari Rusia, Kirimannya Belum Juga Datang ke Palestina, Pemerintahnya Tuduh Negara Ini Blokir Pengiriman Vaksin

Hal ini terjadi setelah munculnya laporan yang memberitakan ratusan pejabat pemerintah termasuk mantan Presiden Martin Vizcarra, sudah menerima suntik vaksin.

Kini Presiden Peru dan Argentina berharap skandal itu dilupakan dan bisa membangun kembali kepercayaan warga.

Pelaksana tugas Presiden Fransisco Sagasti mengatakan minggu lalu jika 487 pejabat curang untuk bisa divaksin lebih awal.

"Kurasa yang akan paling vokal adalah vaksinasi," ujarnya.

Baca Juga: Padahal China Saja Butuh 5,5 Tahun, 2 Negara Ini Malah Mampu Beri Vaksin Kepada 75% Warganya Hanya Dalam Waktu 2 Bulan, Bagaimana dengan Indonesia?

"Itulah cara mereka akan berbicara ke warga mereka: dapatkan vaksinasi dan selesaikan secepat mereka bisa."

Itulah sebabnya vaksinasi massal Argentina sudah akan dimulai.

Diumumkan ke seluruh negara termasuk Ibukota Federal, warga berusia 70 atau 80 tahun sudah akan divaksinasi minggu ini.

Masing-masing daerah mampu menentukan secara independen siapa yang akan menjadi prioritas sesuai jumlah warga dan populasi.

Baca Juga: Sindikat Mengerikan di China, 70 Warganya Ditangkap Atas Produksi dan Penyelundupan Vaksin Virus Corona Palsu, Raup Keuntungan Hampir 39 Miliar Rupiah

Di beberapa wilayah, guru dan mereka yang berisiko tinggi akan dipertimbangkan untuk vaksinasi awal.

Selain vaksin Sputnik V dari Rusia, Argentina juga membeli 580 ribu dosis vaksin Covishield dari Insitut Serum India.

Covishield adalah vaksin yang diproduksi India dari teknologi yang didapatkan mereka dari AstraZeneca dan Universitas Oxford.

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini

Artikel Terkait