Belum Usai Pandemi Covid-19, Wabah Ebola Mengintai, Begini Saran Epidemiolog Cegah Potensi Munculnya Wabah Baru

K. Tatik Wardayati

Penulis

Virus ebola jauh lebih mematikan dibanding virus corona

Intisari-Online.com – Belum juga usai wabah pandemi Covid-19, kini dunia tengah was-was dengan kemunculan wabah baru.

Salah satu wabah yang sudah ‘mendarat’ adalah di Afrika Barat, yaitu Ebola.

Bagaimana menyiasati agar bisa mencegah potensi munculnya wabah baru?

Epidemiolog Universitas Griffith Australia Dicky Budiman mengatakan bahwa setiap negara, termasuk Indonesia sebenarnya bisa melakukan antisipasi masuknya virus lainnya selain virus corona (Covid-19).

Baca Juga: Upaya Pembunuhan Navalny Jadi Pengungkap Selubung Misteri Senjata Pemusnah Massal yang Selama Ini Dikembangkan Rusia, Virus Mematikan Ini Tak Luput Masuk di Dalamnya

Pemerintah pusat, provinsi hingga kabupaten kota diharapkan memiliki tim ahli yang mampu melakukan deteksi dini virus yang berpotensi menjadi epidemi.

Karena setelah kemunculan Covid-19 pada 2020, ia pun memprediksi tahun berikutnya akan menjadi 'era pandemi'.

Terlebih saat ini kembali muncul virus Ebola di Afrika dan virus ini berpotensi menyebar ke negara lain melalui kontak erat.

Kasus ini pun pernah ditemukan menyebar ke Amerika Serikat (AS) hingga negara di Eropa pada 2014 lalu.

Baca Juga: 'Mengembangkan Nenek Moyang Virus Ebola di Institut Senjata Biologis,' Korea Utara Tuduh Amerika yang Menciptakan Virus Ebola di Afrika, Perang Biologis?

"Dari ancaman-ancaman pandemi ini sangat jelas bahwa setiap negara (termasuk) Indonesia, provinsi, kabupaten maupun kota itu harus memiliki kapasitas atau keahlian, kemampuan untuk secara dini, secara awal cepat mengidentifikasi kasus temuan potensi wabah," ujar Dicky, kepada Tribunnews, Senin (15/2/2021).

Tindakan antisipatif ini menurutnya merujuk pada Peraturan Kesehatan Internasional (International Health Regulation).

Termasuk diantaranya mendiagnosa penyakit yang berpotensi hingga upaya dalam memperkuat fasilitas pendukung.

"Jadi ini sangat menginduk pada International Health Regulation sebetulnya. Mendiagnosa penyakit yang berpotensi wabah, termasuk penguatan fasilitas," jelas Dicky.

Menurutnya, seluruh sistem pencegahan hingga penanggulangan harus diperkuat, termasuk sistem yang melibatkan Sumber Daya Manusia (SDM), sehingga potensi wabah pun dapat dideteksi sejak awal.

"Jadi dalam masa pandemi Covid-19 inilah, semua sistem ini harus diperkuat, sistem rujukannya, kemudian SDM-nya. Sehingga kita bisa mendeteksi apapun potensi ancaman itu, tidak hanya Ebola," kata Dicky.

Hal itu karena Indonesia, kata dia, juga berpotensi memunculkan virus yang sama.

Pandemi bisa muncul jika harmonisasi antara manusia, hewan dan alam terganggu.

"Karena kita berpotensi juga melahirkan penyakit, sama, penyakit pandemi bisa. Karena semakin rawan, semakin terganggu harmonisasi hubungan manusia hewan dan alam ini akan juga menimbulkan lahirnya satu pandemi," tegas Dicky.

Baca Juga: Mengklaim Nol Kasus Sampai Berani Gelar Parade Kemerdekaan, Nyatanya Virus Corona Telah Ada di Korut Sejak Januari Lalu, Tercatat Maret Sudah Ada Warga Meninggal, Ini Datanya

Ia kembali menekankan bahwa Indonesia perlu memperkuat semua sistem pendukung deteksi dini, termasuk screening untuk mengantisipasi potensi wabah.

"Jadi yang harus disiapkan sekali lagi sistem deteksi dini, screening di setiap pintu masuk, kemudian juga sistem rujukan," tutur Dicky.

Baca juga:Korbannya Sudah Mencapai Jutaan Jiwa, Peneliti Syok saat Bedah Jasad Pasien Covid-19 dan Temui Kemiripan dengan Wabah Ini

Keberadaan para tim ahli (expert) pun dianggap sangat diperlukan, seperti yang dilakukan negara maju yang memiliki tim ahli melalui Global Health Security.

"Termasuk mempersiapkan expert SDM ini, para ahli harusnya dikumpulkan. Kalau di amerika itu atau negara-negara maju, ada yang disebut dengan Global Health Security, ini expert yang membantu presiden untuk memberi masukan," pungkas Dicky. (Fitri Wulandari)

Baca Juga: TanpaSakit Sekalipun, Kelelawar BisaBawa Virus Mematikan Seperti Covid-19, SARS, hingga Ebola di Tubuhnya, Ternyata Ini RahasianyaBisa Bertahan Hidup

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari

Artikel Terkait