Akibatnya, dia memiliki jari-jari hitam yang membengkak dari buku-buku jarinya hingga ujung jarinya.
Sayangnya, dokter tidak dapat menstimulasi aliran darah dan tiga jari wanita itu harus diamputasi.
Menurut laporan baru di European Journal of Vascular and Endovascular Surgery menyebut penyakit itu sebagai "manifestasi parah" dari virus corona.
Dipercaya bahwa efek sampingnya mungkin terkait dengan reaksi kekebalan umum terhadap Covid yang disebut "badai sitokin".
Badai sitokin mendorong tubuh untuk menyerang jaringan yang sakit dan sehat sebagai respons terhadap kerusakan yang disebabkan virus pada sistem vaskular.
Reaksi wanita itu bukan pertama kalinya seorang pasien Covid membutuhkan amputasi jarinya.