Find Us On Social Media :

Jejak Sang Filantrop, 'Tidak Ada Orang Sedermawan Pak Ang Kang Hoo'

By Mentari DP, Jumat, 12 Februari 2021 | 17:30 WIB

Lukisan Ang Kang Hoo.

“Biar saya yang mengasuh adik saya.”

Sejak itu, Ang Kang Hoo mau bekerja apapun. Tujuannya hanya satu, yaitu agar bisa mensejahterakan keluarganya dan mencari susu untuk adik-adiknya.

Tahun berganti tahun. Ketika menjadi General Manager PT Imora, Ang Kang Hoo yang telah sukses, sering datang ke Rumah Sakit Husada.

Itu adalah rumah sakit yang hampir tutup. Melihat itu, dia berdonasi agar rumah sakit tersebut tetap bisa terus beroperasi.

Tak hanya berdonasi, dia juga mengajak teman-temannya untuk ikut terlibat..

Karena campur tangan Ang Kang Hoo, pada tahun 1980-an, Rumah Sakit Husada menjadi rumah sakit megah dan banyak dokter hebat membuka praktek di sana.

Setelahnya, Ang Kang Hoo dipercayakan mengurus Rumah Sakit Pluit tahun 1996, hingga mendirikan Rumah Sakit Gading Pluit tahun 2006 dan National Hospital di Surabaya pada 2012.

Gandhi bercerita, sebelum berangkat ke PT Imora, Ang Kang Hoo selalu pergi ke UGD RS Pluit.

Alasannya sederhana. Biar pasien yang tidak mampu tetap bisa mendapat fasilitas di rumah sakit.

“Setiap ada pasien yang tidak mampu membayar, Pak Ang yang menanggungnya,” ucap Gandhi.

Oleh karenanya, dr. Erwan Jus, Kepala UGD RS Pluit pada masa itu, menyebut ‘tidak ada orang sedermawan Pak Ang Kang Hoo’.

Namun menariknya, semua sikap kemanusian Ang Kang Hoo tidak pernah dia perlihatkan.