Find Us On Social Media :

Sok Sangar Waktu Nyelonong Masuk ke Laut China Selatan, Militer Amerika Syok Bukan Main Ketika Lihat Puluhan Jet Tempur China Mengepung Wilayah Lautnya

By Mentari DP, Kamis, 11 Februari 2021 | 11:30 WIB

Ilustrasi Kapal Induk Amerika Serikat (AS) di Laut China Selatan.

"Saya tidak akan menyimpulkan apa maksud mereka. Tetapi jumlah kekuatan yang kami lihat di semua domain telah meningkat secara signifikan."

China dan AS mengirim pesawat militer ke sudut barat daya identifikasi pertahanan udara Taiwan dua minggu lalu, setelah jet China melakukan "serangan rudal simulasi" terhadap kapal induk AS, USS Theodore Roosevelt.

Sebelas jet tempur militer China, termasuk pembom H-6, terbang ke daerah itu saat kapal melintas.

Percakapan kokpit pilot yang dicegat oleh intelijen Taiwan dan AS mengkonfirmasi bahwa pilot pesawat tempur itu mengambil bagian dalam simulasi serangan rudal terhadap kapal perang AS, kata sumber.

Militer AS menuduh China melakukan ketidakstabilan dan perilaku agresif sehubungan dengan insiden tersebut.

Tetapi bersikeras bahwa tidak ada personel mereka dalam bahaya.

USS Nimitz dan USS Theodore Roosevelt keduanya melakukan latihan bersama di perairan pada hari Selasa, dengan Nimitz telah menghabiskan hampir 10 bulan ditempatkan di wilayah tersebut.

Latihan bersama hari Selasa dengan Theodore Roosevelt dan Nimitz hanyalah ketiga kalinya kedua kapal bekerja sama sejak 2012.

Ini mengikuti laporan dari China bahwa 26 rudal pembunuh kapal induknya menutupi seluruh Laut China Selatan dan dapat membatalkan keuntungan AS dari 11 kapal induk menjadi 2 di Beijing.

Laksamana Muda Kirk menanggapi: "Kami selalu memperhatikan kemampuan militer lain dan kami beroperasi dengan cara yang menghargai kemampuan ini."

"Jadi menurut saya kekhawatiran bukanlah sesuatu yang kami lakukan."

Baca Juga: Miliki Hubungan Dekat dan Akui Diri Sebagai Sekutu Indonesia, Menlu China Telepon Menteri Luhut, Bicarakan Banyak Hal Termasuk Soal Vaksin Covid-19