Find Us On Social Media :

Pimpinannya Telah Lama Dimusnahkan Amerika, Al-Qaeda Baru-baru Ini Umumkan Perang Lawan Amerika, Ternyata Begini Detik-detik Saat Osama Bin Laden Ditangkap

By Maymunah Nasution, Senin, 8 Februari 2021 | 15:38 WIB

Osama Bin Laden

Tugas dengan nama sandi Operation Neptune Spear itu dilaksanakan oleh 24 orang dalam tim penyerbu utama. Terbagi menjadi dua regu, Chalk One dan Chalk Two, yang masing-masing menggunakan satu Black Hawk.

Kami berasal dari Navy SEAL Team Six atau nama resminya Naval Special Warfare Development Group atau DEVGRU, unit kontraterorisme paling elit di militer AS. Sebagian besar anggota telah saling kenal, malah sudah lebih dari 10 tahun bersama-sama dalam aneka tugas.

Di Irak, Afghanistan, Somalia untuk membebaskan kapten kapal kargo Maersk Alabama Richard Philips yang disandera perompak Somalia pada 2009, dan ke Pakistan pun pernah. Kami saling percaya.

Lima menit sebelumnya, seisi heli begitu gaduh. Kami membuka helm, mengecek radio, juga pemeriksaan terakhir senjata dan perlengkapan tempur lain. Saya mengenakan setelan dan rompi seberat 30 kg yang setiap gramnya dihitung cermat agar sesuai dengan misi.

Kami adalah pasukan terlatih, masing-masing memiliki kualifikasi khusus dan terbaik di skuadron asal.

Baca Juga: Bikin Geger Saat Ditangkap Ditemukan Banyak Kaset Film Porno di Persembunyian Osama bin Laden, Diduga Inilah Fungsi Asli Kaset Itu Ternyata Tidak Sembarangan

Sekarang heli sangat bising oleh bunyi mesin dan angin kibasan rotor. Kabin gelap, cahaya hanya berasal dari instrumen di kokpit. Karena sempit, kami sulit bergerak, bahkan untuk menjulurkan kaki. Tapi kami sangat siap dengan tugas di depan mata ini.

Sampai di atas kompleks rumah yang dituju, kami melihat lokasi pendaratan yang hanya seluas area parkir. Kami bersiap melemparkan tali buat meluncur ketika terdengar perintah komandan lewat radio, “Kita berputar. Kita berputar!”

Waktu bertambah, penghuni rumah jadi punya waktu untuk bersiap-siap. Padahal misi ini dipersiapkan dengan menghabiskan ratusan, bahkan ribuan, jam pelatihan. Yang utama dalam operasi ini adalah unsur kejutan, tapi kalau pendaratan gagal di kesempatan pertama, kejutan tidak ada lagi. Kami harus menyiapkan Plan B, Plan C, dst.

Heli berguncang-guncang membanting penumpang ke segala arah. Ini terbilang biasa. Bahkan tadi kami sempat berkelakar, kalaupun heli jatuh, itu pasti yang mengangkut Chalk Two, bukan kami, karena sebagian besar dari kami sudah kenyang dengan kecelakaan helikopter.

Tapi upaya pendaratan benar-benar sulit. Dengan susah payah saya melepaskan lilitan tali yang tadi batal kami gunakan. Saya mendekat ke pintu, namun tiba-tiba heli berguncang lagi sampai rotor belakangnya menghantam atap bangunan.

Heli kehilangan keseimbangan dan meluncur ke tanah dalam posisi miring. Pandangan saya memudar, tapi saya siap dengan benturan besar.

Baca Juga: Pembunuhan Osama Bin Laden Masuk Daftar Prestasinya, Tapi Ternyata Pasukan Khusus Terbaik Dunia Navy SEAL Nyaris Gagal Gara-gara Hal Ini