Penulis
Intisari-Online.com - Keberhasilan menghabisi Osama BinLaden,pemimpin Al Qaeda, merupakan salah satu prestasi yang melekat dalam nama pasukan khusus terbaik di dunia Navy SEAL.
Osama Bin Laden, terbunuh di era kepemimpinan Presiden AS Barrack Obama melalui misi rahasia Operation Neptune Spear oleh Navy Seal.
Ternyata, dalam operasi rahasia memburu musuh nomor satu AS itu, misi pasukan khusus sebenarnya nyaris gagal.
Hal itu karena salah satu helikopter siluman yang digunakan untuk mengangkut pasukan jatuh.
Tanggal 29 April, pukul 8.20 waktu Amerika Serikat, Presiden Obama memberi arahan pada penasihat kontrateroris John Brennan, Thomas E. Donilon, dan penasihat keamanan nasional lainnya di Diplomatic Reception Room dan memberi perintah final untuk menyerbu kompleks Abbottabad.
Sebuah spekulasi menyebutkan bahwa serbuan ke kompleks Abbottabad dipercepat untuk berjaga-jaga.
Alasannya, nama Maulawi Abd al-Khaliq Jan yang sempat diungkap oleh Abu Faraj al-Libi sebagai kurir Osama ini muncul dalam evaluasi tahanan JTF-GTMO (Joint Task Force Guantanamo) Abu Faraj al-Libi.
Seperti biasa, bocoran ini dikeluarkan oleh WikiLeaks, tertanggal 24 April 2011.
Meski sudah sangat mendesak, serbuan yang direncanakan hari itu terpaksa ditunda hingga keesokan harinya karena cuaca berawan.
Setelah Presiden Obama mengotorisasi misi untuk membunuh atau menangkap Osama Bin Laden, Panetta memberi perintah untuk meneruskan rencana pada tengah hari 1 Mei.
Penyerbuan dilakukan oleh Seal Team Six dengan helikopter dari 160th Special Operation Aviation Regiment (SOAR), sebuah unit airborne AD AS.
Penyerbuan ini dirancang sedemikian rupa untuk meminimalisasi dampak yang tak perlu dan risiko terhadap individu yang tak mengancam di dalam kompleks, termasuk terhadap warga sipil Pakistan di sekitarnya.
Menurut pernyataan Panetta, 25 personel Navy Seal terlibat dalam penyerbuan. Tim elite AL AS ini didukung pula oleh seekor anjing pengendus bom.
Night Stalkers – sebutan untuk SOAR – menyediakan dua helikopter siluman Black Hawk yang dimodifikasi dan dua Chinooks sebagai cadangan.
Pesawat lain yang diperkirakan ikut memberi dukungan termasuk jet tempur dan drone.
Serbuan dijadwalkan saat sinar bulan tak terlalu terang hingga helikopter dapat masuk Pakistan dengan posisi rendah mendekati dataran dan tak terdeteksi.
Pada malam hari tangga 2 Mei (waktu setempat), dua helikopter Black Hawk lepas landas dari Afghanistan (kemungkinan Bagram atau Jalalabad) menuju Abbottabad.
Sementara itu, 1 Mei pagi, pejabat Gedung Putih membatalkan jadwal kunjungan, memesan makanan dan mengubah Situation Room menjadi ruang monitoring pertempuran (war room).
Tepat pukul 11.00, penasihat-penasihat utama Presiden Obama mulai berkumpul mengelilingi meja konferensi.
Mereka siap menyaksikan siaran langsung video yang terhubung ke Panetta di markas besar CIA, dan McRaven di Afghanistan.
Di titik sasaran operasi, helikopter memanfaatkan dataran berbukit dan teknik ‘merayap di permukaan daratan’ untuk mencapai kompleks tanpa terlihat di radar dan terpergok militer Pakistan.
Begitu serbuan dimulai, ada kemungkinan militer Pakistan mengacak jet tempur mereka tapi tidak ikut campur dalam penyerbuan.
Kabarnya, Pakistan diinformasikan oleh AS tentang penyerbuan begitu aksi dimulai, namun diminta untuk tidak ikut campur.
Begitu berada pada posisi, personel Team Six meluncur dengan cepat menggunakan tali (rappelling) dari Black Hawks.
Setelah tim berada di darat, salah satu helikopter mengalami stall akibat terkena vortex yang dihasilkan oleh wash propelernya sendiri terhadap dinding kompleks yang tinggi. Akibatnya, heli terpaksa mendarat darurat.
Baca Juga: Indonesia Salah Satunya, Hanya Kalah dari Negara Ini, Berikut 5 Militer Paling Kaya di Asia Tenggara
Walaupun pendaratan diupayakan di luar kompleks, namun ternyata heli terguling ke dalam.
Akibatnya mulai timbul masalah dan misi meringkus Osama pun terancam gagal karena penghuni komplek jadi tahu dan menyiapkan perlawanan.
Tapi sebagai tim yang terlatih, termasuk terlatih ketika helikopter jatuh personel Navy Seal terus merangsek maju.
Dari foto yang beredar setelah penyerbuan usai, reruntukan helikopter Black Hawk yang sengaja dihancurkan tersebut, tampak sudah melalui proses modifikasi dan dilengkapi fitur stealth dan cat penyerap gelombang radar.
Sekitar pukul 01.00 pagi waktu setempat, Team Six berhasil mendobrak dinding kompleks menggunakan peledak dan melakukan penyerbuan bersamaan dengan tembakan dari penghuni kompleks.
Team Six berhasil melumpuhkan dua penjaga yang kemungkinan adalah sang kurir dan saudara laki-lakinya Osama. Team Six kemudian mengamankan bangunan-bangunan di kompleks, termasuk bangunan utama, ruang demi ruang.
Pertempuran terjadi di lantai satu bangunan utama, serta lantai 2 dan 3 dimana bin Laden tinggal bersama keluarganya.
Kedua lantai tersebut merupakan bagian terakhir dari kompleks yang diamankan.
Personel di kompleks ditangkap oleh SEAL, termasuk sejumlah perempuan dan anak-anak. Mereka diikat dengan pengikat plastik dan dibiarkan di tempat hingga penyerbuan berakhir baru kemudian mereka dibawa keluar.
Team Six berhadapan dengan Osama di lantai 3. Osama digambarkan mengenakan gamis khas Pakistan. Menurut pejabat berwenang AS, Osama melakukan perlawanan.
Paling tidak dua peluru merobohkan Osama. Salah satunya menembus sisi kiri kepalanya. Yang kedua, kemungkinan di kepala atau dada.
Sementara jasad Osama dibawa oleh pasukan AS, keempat jasad lainnya ditinggalkan di kompleks. Jumlah maupun identitas pasti dari penghuni kompleks tak jelas.
Beberapa di antaranya merupakan anggota keluarga Osama. Termasuk kemungkinan istri keempatnya dan anak perempuan mereka.
Pernyerbuan yang direncanakan memakan waktu 30 menit, akhirnya tuntas dalam 40 menit.
Dalam penyerbuan tersebut, personel Team Six juga melucuti dan menyita hard drive komputer, dokumen, DVD, USB, dan perangkat elektronik untuk kemudian dianalisa.
Karena rusak dan tidak dapat terbang lagi, helikopter yang melakukan pendaratan darurat terpaksa ditinggalkan setelah perangkat pentingnya dirusak dan diledakkan.
Sebagai gantinya, satu dari dua helikopter Chinook yang juga sudah bersiap di ruang udara Pakistan untuk memberikan dukungan, langsung terbang menyusul ke lokasi.
Usai operasi, dua helikopter terbang ke Laut Arab Utara dan mendarat di atas kapal induk USS Carl Vinson.
Pimpinan militer Pakistan dan intelijen Pakistan diberi informasi mengenai misi tersebut oleh perwakilan AS tak lama setelah helikopter-helikopter AS keluar dari Abbottabad.
Beberapa bulan setelah penyerbuan, banyak media menyebut operasi Abbottabad sebagai operasi sekelas Operation Eagle Claw di Iran dan insiden ‘Black Hawk Down’ di Somalia yang gagal serta banyak memakan korban jiwa.
Akan tetapi hal ini disanggah oleh pejabat resmi dari Departemen Pertahanan AS.
Yang jelas Operasi Neptune Spear jelas hanya satu dari sekian banyak operasi rahasia yang dilakukan atas nama keamanan nasional.
Meski hasilnya diumumkan secara terbuka, pada akhirnya, selayaknya operasi rahasia, banyak detail yang hanya bisa diduga-diduga akurasinya oleh khalayak. (Agustinus Winardi)
(*)
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik dihttps://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari