Find Us On Social Media :

China Bayar India Rp 42 Triliun untuk Mundur dari Sengketa? Hati-hati Jangan Lakukan Ini Terhadap Militer China Jika Tak Mau Masuk Bui

By Muflika Nur Fuaddah, Minggu, 7 Februari 2021 | 07:45 WIB

Foto Pasukan Militer China.

Undang-undang ini cocok "dengan pola umum upaya PLA yang meningkat untuk membentuk opini publik," kata Adam Ni, pakar militer China dari Australia, kepada National Interest.

"PLA telah menjadi cukup menonjol di media China dalam beberapa tahun terakhir, sebagian karena telah menjadi kebanggaan bagi banyak orang China."

"PLA telah menjadi pembentuk aktif opini publik baik melalui media pemerintah maupun media sosial."

"Keterlibatan aktif di media sosial, video promosi berkualitas tinggi, serta undang-undang dan peraturan baru adalah beberapa cara yang digunakannya untuk membentuk narasi publik dalam kaitannya dengan militer. "

Baca Juga: Kepulauan Senkaku Jepang Diserang Dua Kapal China, Sudah Serangan Keempat Kalinya dalam Seminggu Ini Usai Nelayan Jepang Ketakutan Sebelumnya

Tetapi bagi militer Tiongkok, media sosial dapat menjadi senjata bermata dua "Saya pikir PKC (Partai Komunitas Tiongkok) dan PLA khawatir bahwa dengan lanskap media sosial yang sangat terhubung, kritik terhadap militer dapat menjadi bola salju di luar kendali yang menyebabkan kerusakan pada gengsi militer," tambah Ni.

"Ini mencerminkan upaya pemerintah China untuk mengkriminalisasi apa yang dicirikan sebagai 'rumor' dan 'fitnah' online."

Agar adil, ada orang dan institusi di Amerika Serikat yang ingin mengkriminalisasi rumor dan "berita palsu".

Baca Juga: Militer China Sukses Hantam Rudal di Luar Atmosfer, Pakar Militer: 'CHina Sudah Menguasai Mid-course ABM System'