Find Us On Social Media :

China dan Rusia Tak Ingin PBB Mengutuk Kudeta Militer Myanmar, Ternyata 'Koridor Ekonomi China-Myanmar' Tengah Dikerjakan

By Muflika Nur Fuaddah, Kamis, 4 Februari 2021 | 08:31 WIB

Min Aung Hlaing, pemimpin militer Myanmar yang menggulingkan pemerintah dan menjadikan militer menguasai Myanmar

AS adalah anggota tetap Dewan Keamanan PBB.

Di Myanmar, orang-orang mengungkapkan kemarahan mereka.

Aktivis lokal meluncurkan "Gerakan Pembangkangan Sipil" di Facebook pada hari Selasa dan pada Rabu pagi sudah hampir punya 150.000 pengikut.

Para dokter dan perawat di 70 rumah sakit di seluruh negeri juga berhenti bekerja sebagai protes atas kudeta militer.

Baca Juga: Inilah Andy Jassy, CEO Amazon Baru Pengganti Jeff Bezos Setelah Mengundurkan Diri

'Perombakan kabinet'

China memiliki sejarah panjang dalam membela Myanmar, dan enggan menyebut pengambilalihan itu sebagai "kudeta".

China adalah mitra dagang terbesar Myanmar, yang memiliki jaringan pipa minyak dan gas utama di negara itu, dan saat ini sedang bekerja untuk membangun "Koridor Ekonomi China-Myanmar".

"China adalah tetangga yang ramah bagi Myanmar," kata juru bicara kementerian luar negeri China Wang Wenbin pada hari Senin, Reuters melaporkan.

Baca Juga: Dikenal Sebagai Sahabat dekat Hingga Menjadi Sekutu, Ternyata Inilah 'Alat' yang Digunakan China Untuk Mengontrol Politik Hingga Ekonomi di Pakistan