Find Us On Social Media :

Praktisnya Sudah Jadi Pemimpin Arab Saudi, Putra Mahkota Arab Saudi Berambisi Jadikan Riyadh Salah Satu Kota Terkaya di Dunia

By Maymunah Nasution, Jumat, 29 Januari 2021 | 15:50 WIB

Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman saat berpidato di forum investasi internasional, Future Investment Initiative (FII) di Riyadh, Rabu (24/10/2018)

Intisari-online.com - Pangeran Mohammed bin Salman kini sudah memegang kekuasaan Arab Saudi.

Ia rupanya berambisi jadikan Riyadh menjadi salah satu dari 10 kota terkaya di dunia.

Hal itu ia sampaikan dalam pertemuan Future Investment Initiative (FII) di ibu kota Saudi.

Ia juga ingin menggandakan angka populasi penduduknya.

Baca Juga: Sempat Dijadikan 'Pelicin', Supaya Negara Arab Mau Berhubungan Baik dengan Israel, Kesepakatan 'Warisan' Donald Trump Ini Mendadak Dibatalkan Oleh Joe Biden

“Semua fitur Riyadh menjadi dasar untuk penciptaan lapangan kerja, pertumbuhan ekonomi, investasi, dan banyak lagi peluang," kata Putra Mahkota kepada Matteo Renzi, mantan perdana menteri Italia, selama sesi panel tentang masa depan Riyadh seperti yang dikutip Arab News.

“Oleh karena itu, kami bertujuan menjadikan Riyadh salah satu dari 10 kota ekonomi terbesar di dunia.

"Hari ini berdiri di nomor 40, ekonomi kota terbesar keempat puluh di dunia.

"Kami juga menargetkan peningkatan jumlah penduduknya dari 7,5 juta saat ini menjadi sekitar 15-20 juta pada tahun 2030," tambahnya.

Baca Juga: Padahal Berjarak Lebih dari 700 Kilometer, Arab Saudi Tetap Ketar-ketir Ibu Kotanya Bisa Jadi Target Rudal saat Perang Yaman Memanas

Saat ini, kata Mohammed, perkotaan mewakili 85% dari aktivitas ekonomi global.

“Pertumbuhan sejati dimulai dari kota, baik dalam hal industri, inovasi, pendidikan, jasa, atau sektor lainnya.

"Saya tidak ragu bahwa ekonomi dunia tidak didasarkan pada negara, tetapi pada kota."

Mengutip Arab News, Riyadh mewakili sekitar 50% ekonomi non-minyak di Arab Saudi, dan menikmati keunggulan biaya dibandingkan pusat kota lainnya.

Baca Juga: Sudah Normalisasi Hubungan dengan Israel Demi Jet Tempur F-35, UEA Kecewa Berat Biden Bekukan Penjualan Senjata ke Negaranya dan Arab Saudi

Mohammed menjelaskan, biaya untuk menciptakan lapangan kerja di kota ini 30% lebih murah daripada di kota-kota lain di Kerajaan.

“Biaya pembangunan infrastruktur dan real estate juga lebih murah 29% dibandingkan kota-kota lain, sedangkan infrastruktur di Riyadh sudah sangat baik (mapan) karena manajemen dan perencanaan yang baik yang dilakukan oleh Yang Mulia Raja Salman selama 55 tahun, dan banyak lagi," tambahnya.

Mohammed juga mengumumkan rencana jangka panjang untuk kota yang lebih hijau dan berkelanjutan.

“Ini akan membutuhkan penanaman jutaan pohon di kota untuk mengurangi suhu dan tingkat debu,” jelasnya.

Baca Juga: Rudalnya Nyaris Hantam Ibu Kota Arab Saudi Sebelum Dihancurkan di Udara, Inilah Pemberontak Houthi, 'Sahabat' Iran yang Menguasai Yaman

“Ada juga rencana untuk memperbaiki kondisi lingkungan kota dan provinsi, serta mendukung proyek lingkungan lainnya di Kerajaan Arab Saudi yang akan diumumkan di kemudian hari.”

Acara FII, yang menarik lebih dari 10.000 peserta terdaftar serta jutaan lainnya di media sosial, juga mendengar bahwa 24 perusahaan multinasional telah mendaftar untuk mendirikan kantor pusat regional mereka di Riyadh, termasuk nama-nama besar seperti PepsiCo, Schlumberger, Bechtel dan Boston Scientific , serta rantai makanan cepat saji Tim Hortons.

Putra Mahkota juga mengungkapkan bahwa Saudi Aramco, perusahaan minyak terbesar di dunia, dapat melakukan penawaran saham kedua setelah melakukan penawaran umum perdana lebih dari setahun yang lalu.

“Ini akan menghasilkan arus kas (yang akan) ditransfer ke Reksa Dana Publik untuk diinvestasikan kembali di dalam negeri dan internasional untuk kepentingan warga Saudi,” katanya.

Baca Juga: Ronaldo Tolak Tawaran Rp84 Miliar per Tahun dari Kerajaan Arab Saudi yang Tujuan Utamanya untuk Tutupi Kasus Ini

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini