Tetapi hubungan antara kedua negara telah meningkat pesat di bawah Duterte yang telah mengambil pendekatan perdamaian dengan imbalan pinjaman, investasi, dan kesepakatan perdagangan senilai dolar dengan China.
"Kami akan melakukan yang terbaik untuk membuktikan bahwa kebijakan luar negeri independen Presiden Duterte, terutama kebijakan yang bersahabat dan kooperatif terhadap China, akan menghasilkan manfaat yang lebih nyata bagi rakyat Filipina," kata Zhao.
Komentar Zhao muncul beberapa minggu setelah kepala perencanaan ekonomi Duterte mengatakan Filipina akan berhati-hati dalam menerima pinjaman China untuk proyek infrastruktur.
Pada saat yang sama ada klaim oleh para analis bahwa China memanfaatkan hutang dengan imbalan pengaruh politik.
China telah berkomitmen memberikan 7,19 miliar dollar AS untuk proyek-proyek di infrastruktur Filipina, energi dan sektor keselamatan publik, kata Departemen Keuangan.