Intisari-Online.com – Untuk mengetahui seseorang terpapar virus Covid-19, metode yang dilakukan saat ini adalah dengan melakukan tes usap atau swab dengan metode Reverse Transcription-Polymerase Chain Reaction (RT-PCR). Universitas Gadjah Mada (UGM) mengembangkan GeNose yang dapat digunakan untuk mendeteksi keberadaan virus Covid-19 dengan menggunakan hembusan napas.
Tidak sampai dua menit, GeNose dapat mendeteksi dengan lebih cepat, dan diklaim tingkat akurasi pendeteksiannya mencapai 97 persen saat menjalani uji klinis di rumah sakit di Yogyakarta.
Nah, China juga mempunyai metode baru untuk melakukan deteksi virus Covid-19 ini.
China mulai melakukan tes usap dubur untuk menguji mereka yang dianggap berisiko tinggi tertular Covid-19, yang menurut dokter, lebih efektif dalam mendeteksi virus corona baru.
China melakukan tes usap dubur terhadap penduduk di lingkungan dengan kasus virus corona di Beijing minggu lalu, CCTV melaporkan.
Sementara mereka yang berada di fasilitas karantina yang ditunjuk juga telah menjalani tes itu.
Wabah kecil yang terlokalisasi dalam beberapa pekan terakhir telah menyebabkan banyak kota di China Utara dikunci, dan mendorong pengujian massal yang hingga sekarang sebagian besar dilakukan lewat tes penyeka tenggorokan dan hidung.