Sementara Biden berjanji untuk mengakhiri pendekatan "isolasionis" Trump ke Beijing, tetapi juga mengatakan AS harus tetap "tangguh dengan China".
Demokrat juga menuduh Beijing melakukan pencurian kekayaan intelektual dan mengatakan dia menginginkan strategi diplomatik terpadu untuk menekan negara komunis itu.
Biden juga berencana untuk meningkatkan kritik atas perlakuannya terhadap Muslim Uighur, yang telah memicu kemarahan di negara Komunis tersebut.
“Kita harus menghormati dan mengakomodasi perbedaan, menghindari campur tangan dalam urusan internal negara lain dan menyelesaikan perselisihan melalui konsultasi dan dialog," balas Presiden China tersebut.
“Pendekatan antagonisme dan konfrontasi yang salah arah, baik dalam bentuk Perang Dingin, perang panas, perang dagang, atau perang teknologi, pada akhirnya akan merugikan kepentingan semua negara.”
Seorang ahli akademis juga telah memperingatkan Presiden AS untuk tidak mengambil "moralitas tinggi" ketika berhadapan dengan bangsa Komunis.
"Saya terganggu oleh ketegangan yang diciptakan, terkadang dibuat-buat," kata Frank Furedi kepada Sky News.
"Tetapi terkadang berdasarkan peristiwa nyata antara negara-negara Barat yang berbeda dan China."
"Saya pikir ada bahaya bahwa hal-hal ini dapat meningkat dan mengeras."
"Itu akan memiliki semacam pukulan balik negatif."
"Kami perlu memutuskan pertempuran mana yang layak diperjuangkan, masalah Hong Kong sangat penting dalam hal pengaruhnya terhadap demokrasi dan juga penindasan terhadap minoritas."