Find Us On Social Media :

Terkenal Sangar Sepanjang Sejarah, Beginilah Kehidupan Para Bajak Laut yang Sebenarnya

By Tatik Ariyani, Senin, 25 Januari 2021 | 07:00 WIB

Bajak laut

Intisari-Online.com - Bajak laut telah menjadi bagian dari budaya populer sejak pertama kali muncul di laut lepas dengan kekayaan, ketenaran dan kemuliaannya.

Cerita tentang eksplorasi perompak memikat orang-orang dari abad ke-17 dan ke-18.

Bahkan, 300 tahun kemudian, dongeng-dongeng Long John Silver, Kapten Hook dan Jack Sparrow sama populernya seperti sekarang.

Kisah nyata para bajak laut tersebut lebih menakjubkan daripada apa yang terlihat dalam layar lebar.

Baca Juga: Berawal dari Seorang PSK Menjadi Ratu Bajak Laut, Inilah Madame Ching Bajak Laut Kejam dari China yang Memiliki Pasukan 100.000 Prajurit

 

Seseorang yang dikatakan telah menginspirasi dengan apa yang disebut Golden Age of Piracy adalah Kapten Henry Avery yang merupakan legenda.

Seorang pelaut, Avery, seperti banyak pelaut lainnya yang semakin kecewa dengan sistem bekerja.

"Pelaut diperlakukan dengan buruk di atas kapal dagang oleh kapten dan pemilik." Kata Woodart, penulis buku Republik Pirates.

Mereka diberi jatah yang buruk, gaji mereka dicurangi di akhir perjalanan, sering diberi makanan yang busuk dan ditempatkan pada kapal yang sengaja tidak diberi cukup persediaan di kapal.

Baca Juga: Ingin Berbicara Bak Seorang Bajak Laut? Media Asing: Belajarlah Bahasa Indonesia!

Pada 1694, Avery mengumpulkan orang-orang untuk alasan kebebasan, kekayaan dan kemuliaan, kemudian menyita sebuah kapal sementara kaptennya, Charles Gibson sedang tidur di kamarnya.

Avery menempatkan Gibson di sebuah perahu dayung sebelum berlayar pergi dengan kapal sitaannya dan mengatakan, "Saya seorang pria yang beruntung dan harus mencari keberuntungan saya."

Avery dan krunya berlayar ke Samudera Hindia, menggunakan Madagaskar sebagai basis operasi mereka.

Mereka menyeberang dan mengambil sebuah kapal milik seorang kaisar India.

Dalam pelayarannya, Avery mengejar uang, permata, emas, perak dan gading yang kira-kira senilai lebih dari $ 200 juta (setara Rp2,7 triliun) hari ini.

Avery mendapatkan kekayaannya dan setiap anggota krunya menerima setara dengan 20 tahun upah di atas kapal pedagang.

Avery berlayar ke Bahama dan menyuap Gubernur Nassau agar dia mendapatkan kapal yang lebih kecil.

Baca Juga: Ketika Star Syndrome Membuat Orang Jadi Terlena, Lupa Diri dan Malas, Kenali Ciri-cirinya!

Setelah mendarat di Irlandia, dia mengucapkan selamat tinggal pada kru.

Kemudian, dia dan penjarahannya hilang ke dalam sejarah dan tak pernah terdengar lagi.

Cerita bajak laut tak berhenti sampai disitu.

David Wilson, seorang akademisi dalam sejarah bajak laut, mengatakan bahwa saat itu pihak berwenang mencoba untuk menyebar cerita tentang nasib buruk bajak laut untuk mencegah maraknya pembajakan.

Upaya pihak berwenang itu juga didukung dengan publikasi cerita tentang nasib-nasib abajk laut yang menemui ajal melalui pembajakan, seperti bajak laut yang tenggelam karena badai atau bajak laut yang dihukum gantung.

Bajak laut wanita mulai muncul dengan nama-nama seperti Mary Read dan Anne Bonny, juga Ching Shih dari Tiongkok.

Ada juga Blackbeard yang merupakan bajak laut paling terkenal yang pernah ada dengan alasan dia mengembangkan citra teror.

Baca Juga: Keluarkan Percikan Api Saat Mendarat, Ban Pesawat Rupanya Jatuh di Halaman Rumah Warga

Blackbeard menaklukkan lautan melalui rasa takut.

Dia membiarkan jenggotnya tumbuh liar dan panjang, mengenakan pakaian yang dicuri dari bangsawan dan membuat image dirinya seperti lelaki liar dengan pakaian yang sangar dengan persenjataan yang mengerikan.

 
Jurnal itu ditemukan oleh Maynard dan digunakan sebagai bukti untuk mencoba menangkap kru Blackbeard dengan tuduhan pembajakan.
 
Namun setelah persidangan, jurnal, bersama dengan dokumen pengadilan, lenyap dari sejarah.